Medan Bebas Banjir 2020 Dideklarasikan, Pemko Medan Merasa Punya Orangtua

Gubsu Edy Rahmayadi menyerahkan buku cetak biru dan rencana aksi penanggulangan banjir Kota Medan dan sekitar 2019-2022 kepada Plt Walikota Medan, Akhyar Nasution.
Gubsu Edy Rahmayadi menyerahkan buku cetak biru dan rencana aksi penanggulangan banjir Kota Medan dan sekitar 2019-2022 kepada Plt Walikota Medan, Akhyar Nasution.

MEDAN, kaldera.id – Deklarasi dan Sosialisasi Medan Bebas Banjir 2020 mulai digulirkan di Lapangan Merdeka, Minggu (22/12/2019). Kegiatan ini untuk menyatukan visi seluruh pemangku kebijakan dan masyarakat menyelesaikan banjir di ibukota Sumut ini.

Kegiatan ini dihadiri ratusan masyarakat dan komunitas pencinta lingkungan. Program ini merupakan program Pemprovsu dan dilaksanakan Pemko Medan.

Gubsu Edy Rahmayadi mengajak untuk menjaga alam. Alam akan menjaga yang menjaganya.

“Apabila alam terjaga dengan baik, maka alam pun akan menjaga kita. Banjir bandang terjadi akibat ulah kita semua. Jadi mulai saat ini, mari kita jaga alam ini sehingga alam menjaga kita,”tegas Edy dalam sambutannya.

Dia juga mengajak seluruh warga Sumut untuk menjaga kebersihan sungai yang melintasi Kota Medan. Warga yang tinggal di bantaran sungai akan diupayakan pemindahannya. Sehingga kebersihan sungai terjaga.

“Semua ini dilakukan dalam rangka mengembalikan fungsi sungai sebagai sumber kehidupan,” tambahnya.

Plt Walikota Medan, Akhyar Nasution mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas perhatian begitu mendalam terhadap Kota Medan. Dengan perhatian yang diberikan, Pemko Medan merasa punya teman dan orang tua untuk mengadapi semua persoalan terjadi di ibukota Provinsi Sumatera Utara, salah satunya masalah banjir.

“Kami siap tidak hanya untuk bekerjasama tetapi juga siap melaksanakan semua kegiatan ini karena bertujuan demi kepentingan seleuruh warga Kota Medan,” kata Akhyar.

Menurutnya banjir adalah masalah yang sangat komplek dan sistemik. Dengan adanya deklarasi ini penanganan banjir di Kota Medan bisa lebih maksimal.

Seluruh pihak yang terlibat dalam penanganan banjir ini diharapkan dapat bekerja saling terkait. Tidak ubahnya seperti satu rantai. Jangan sampai ada satu pun mata rantai yang terputus.

“Kami merasa punya teman dan orang tua di Kota Medan. Untuk itu kami berharap semua pihak mengambil peran sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing,” kata Akhyar.

Selain pembacaan deklarasi dan penandatanganan komitmen bersama Medan Bebas Banjir 2022, Edy Rahmayadi membagikan buku cetak biru dan rencana aksi penanggulangan banjir Kota Medan dan sekitar 2019-2022 kepada Akhyar Nasution. Kemudian diikuti dengan pembagian sepeda kepada tim pemantau sungai, bibit pohon dan tong sampah. Selain itu, Edy menyusuri Sungai Deli. (reza sahab)