MEDAN, kaldera.id – “Shafa anak yang kuat. Shafa semangat ya Nak. Angkat tangannya Nak,” ujar Khairunnisa, ibunda Shafa. Mendengar itu, Shafa pun mengangkat tangannya. Pemandangan ini disaksikan langsung Kaldera.id saat melihat Shafa di RSIA Stella Maris, kemarin.
Shafa Rumana Putri Lubis, adalah bayi berusia satu bulan asal Kota Binjai ini. Dia terus berjuang untuk sembuh. Dia divonis mengidap penyakit infeksi paru-paru sejak lahir dan kelainan jantung. Shafa adalah anak pertama dari pasangan muda, Hamdan Lubis dan Khairunnisa.
Saat ini, Shafa dirawat di ruangan Neonatal Intensive Care Unit (NICU) /Sick Baby Ward (SBW) di RSIA Stella Maris Jalan Samanhudi, Medan. Saat ini, mulai ada perkembangan dari kondisinya namun tubuhnya masih bengkak. “Perkembangan Shafa, alhamdulillah banyak. Dia sudah sadar dan sudah membuka matanya. Tapi tubuhnya masih bengkak,” kata Khairunnisa yang ditemui Kaldera.id.
Khairunnisa mengatakan saat ini Shafa dipasangi alat medis di sekujur tubuhnya. Shafa ditangani oleh Dokter Spesialis Anak King Chandra, dan Dokter Spesialis Jantung Anak, M Ali. Ia menambahkan, pihaknya sangat membutuhkan bantuan donasi untuk biaya perobatan sebagai usaha kesembuhan putri. Dia pun menagku terus berusaha untuk memenuhi biaya kesembuhan putri mereka yang tidak sedikit.
“Keluarga terus mengumpulkan dana, dan dibantu juga oleh Binjai Sedekah Bersama (BSB). Kami juga kami membuka donasi di kitabisa.com,” katanya.
Lahir di Binjai di Diagnosa Sepsis
Sebelumnya Shafa dilahirkan di RSU Al Fuadi Binjai pada 5 Januari pukul 12.40 WIB. Orang tua Shafa mengatakan Shafa lahir normal seperti bayi biasa, namun selang beberapa jam Shafa mengalami sesak nafas dan harus dibantu alat oksigen.
“Awalnya Shafa lahir normal seperti bayi biasa, tapi selang beberapa jam Shafa mengalami sesak nafas dan pihak rumah sakit mengatakan harus dipasang alat bantu oksigen. Kondisi Shafa tak kunjung membaik, dan keadaan tidak sadar dan tubuhnya kaku,” kata Khairunnisa.
Pihak rumah sakit mengatakan bahwa Shafa diagnosa sepsis dan mengidap penyakit infeksi paru-paru dan kelainan jantung. Karena kurangnya fasilitas medis, RSU Al Fuadi menyarankan untuk rujuk ke RSIA. Stella Maris. “Yang membuat kami nge-drop, dokter di sana bilang kalau tidak segera ditangani, sewaktu waktu Shafa berhenti nafas,” tambahnya sambil menangis.
Hingga pagi ini, dilihat dari kitabisa.com, donasi yang terkumpul masih Rp75.833.261 dari Rp Rp150.000.000 yang diperlukan. Adapun dana itu berasal 860 donasi. Saat ini masih terbuka kesempatan donasi selama 48 hari. Bagi pembaca kaldera.id yang ingin memberikan donasi bisa langsung ke RSIA Stella Maris atau donasi lewat kitabisa.com,
klik https://kitabisa.com/pedulishafa20?utm_source=whatsapp&utm_medium=socialsharing&utm_campaign=campaignsticky. (imran/alfan/pkl/frz)