Warga Bingung Data Covid-19 Sumut, Daerah dan Pusat Tak Sinkron

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut, Whiko Irwan
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut, Whiko Irwan

MEDAN, kaldera.id – Data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Sumatera Utara (Sumut) kerap berbeda dengan data yang disampaikan gugus tugas di pusat maupun di daerah.

Bahkan untuk data yang ditampilkan Gugus tugas Covid-19 Sumut sendiri juga mengalami kesalahan data.

Misalnya data pada Rabu (21 April 2020), Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut Whiko Irwan mengatakan, ada pertambahan jumlah pasien Covid-19 yang sembuh sebanyak 12 orang sehingga total pasien Covid-19 yang sembuh menjadi 25 orang.

Sedangkan data yang disajikan dilayar streaming kanal YouTube Pemprov Sumut totalnya hanya 24 orang.

Berbeda lagi dengan data yang disajikan di website dan Instagram khusus Covid-19 Sumut, jumlah pasien Covid-19 yang sembuh malah berjumlah 21 orang.

Perbedaan data juga terjadi pada pasien dalam pengawasan (PDP). Whiko mengatakan, ada sebanyak 146 jumlah PDP di Sumut. Sementara di website dan Instagram Covid-19 Sumut hanya berjumlah 145 orang.

Contoh lain juga tertera pada data pasien positif Covid-19 Kota Medan dan Sumut. Pada 20 April 2020 jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Medan berjumlah 62 orang. Sementara di Gugus tugas Pemprov Sumut kasus positif berjumlah 70 orang.

Tak hanya di daerah, data pasien Covid-19 yang disampaikan Gugus tugas Pemprov Sumut juga kerap berbeda dengan data yang disampaikan gugus tugas pusat.

Data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19

Berdasarkan data Sabtu (28/3/2020) dan Minggu (29/3/2020) yang disampaikan Gugus tugas Covid-19 Sumut, terdapat 14 kasus positif Covid-19 di Sumut.

Sementara, Juru bicara pemerintah terkait penanganan wabah Covid-19, Achmad Yurianto, menyebut ada delapan kasus positif Covid-19 di Sumut.

Gugus tugas Sumut sendiri mengaku bingung dengan data yang disampaikan oleh gugus tugas pusat. Pasalnya data yang disampaikan malah terpaut jauh dari data yang diterima oleh gugus tugas Pemprov Sumut.

Ketidaksinkronan data Covid-19 ini juga sering mendapat tanggapan dari beberapa masyarakat dan wartawan. Antara gugus tugas tingkat kabupaten/kota dengan provinsi hingga pusat pun seolah terjadi miskoordinasi.

Kondisi ini tentunya akan membuat kebingungan di masyarakat terkait data mana yang harus dipercaya.

Pasalnya, data menjadi hal yang paling penting dalam penanganan bencana. Dari data pula kita bisa mengetahui sejauh mana status bencana. Sehingga warga bisa terus meningkatkan kewaspadaan.

Gugus tugas mengatakan, alur data pasien Covid-19 diterima dari masing-masing gugus tugas di kabupaten kota.

Setelah itu dikonfersi dengan data-data yang ada melalui rumah sakit-rumah sakit yang ada di wilayah kabupaten kota. Namun entah mengapa, ketidaksinkronan data masih sering terjadi.

Namun, Gugus tugas menyampaikan ketidaksinkronan ini terjadi karena adanya perbedaan persepsi antara gugus tugas di kabupaten kota dan Pemprov Sumut mengenai pasien Covid-19.

Gugus tugas pun mengatakan akan berkordinasi dengan Gugus tugas kabupaten kota agar data Covid-19 sinkron. (finta rahyuni)