LSP Hotpari Uji Kompetensi Adaptasi Kebiasaan Baru

Dari kiri ke kanan: Denny S Wardhana, Alvin Merancia, Dewi Juita Purba dan Hamdani saat memberi penjelasan kepada 200 peserta uji kompetensi yang dilaksanakan LSP Hotpari dengan adaptasi kebiasaan baru.
Dari kiri ke kanan: Denny S Wardhana, Alvin Merancia, Dewi Juita Purba dan Hamdani saat memberi penjelasan kepada 200 peserta uji kompetensi yang dilaksanakan LSP Hotpari dengan adaptasi kebiasaan baru.

MEDAN, kaldera.id – Lembaga Sertifikasi Profesi Hotel dan Pariwisata (LSP Hotpari) Medan menggelar uji kompetensi untuk sektor hotel dan restoran dengan mengadaptasi kebiasaan baru dan protokoler kesehatan.

Pelaksanaan uji kompetensi yang berlangsung di Garuda Plaza Hotel tersebut, Rabu (14/10/2020), mencakup skema uji untuk Front Office, F&B Product, F&B Service, Housekeeping dan tour &travel yang diikuti oleh 200 peserta dari berbagai hotel dan restoran yang ada di Medan.

Alvin Merancia, Sub Koordinator Sertifikasi Kompetensi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, mengatakan pelaksanaan uji kompetensi kali ini berbeda dengan sebelum wabah corona merebak.

“Waktunya saja sudah bergeser, kalau dulu kita mulai di April sekarang sudah bergeser ke Oktober. Ini akan kita laksanakan sampai November nanti. Tujuannya tetap dengan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia di sektor pariwisata,” kata dia.

Menurut Alvin, pelaksanaan uji kompetensi yang digelar LSP Hotpari mengadopsi kebiasaan baru. Misalnya asesor dan asesi harus menggunakan masker atau facechield, cek suhu tubuh kemudian juga menjaga jarak minimal kemudian mencuci tangan, tuturnya.

LSP Gelar Uji Kompetensi Adaptasi Kebiasaan Baru Sesuai Protokol Kesehatan

Dia mengatakan pelaksanaan uji memang menerapkan standar kesehatan. “Kemudian tugas penting Kementerian Pariwisata saat ini di sektor hotel dan restoran untuk memastikan kepada masyarakat agar yakin untuk datang dengan menerapkan clean health and safety environment,” jelasnya.

Alvin mengatakan tingkat hunian hotel pun saat ini sedang drop. “Itu sebabnya diperlukan standar CHSE tadi. Tujuannya untuk meyakinkan para tamu bahwa semua terkendali. Khusus CHSE ini nanti akan ada lagi sertifikasinya,” tutur Alvin.

Sementara Ketua LSP Hotpari Medan Denny S Wardhana yang didampingi Wakil Ketua Dewi Juita Purba mengungkapkan upaya peningkatan kualitas SDM ini harus terus dilakukan. “Memang betul kita harus tetap waspada dengan pandemi ini, maka pelaksanaannya harus menggunakan protokol kesehatan.”

Dia memang berharap pandemi ini segera berakhir agar berbagai program dan pemulihan sektor kepariwisataan segera bangkit. Denny yang juga ketua PHRI Sumut mengucapkan terimakasih juga kepada Kementerian Pariwisata yang terus memberi perhatian dalam rangka meningkatkan kualitas SDM Sumut.

“Harus kita apresiasi. Karena Sumut baru bisa kembali mengadakan uji kompetensi setelah sekian lama,” jelasnya. Dia berharap ke depan bahkan jika pandemi berakhir semua program bisa dijalankan secara maksimal. (armin nasution)