MEDAN, kaldera.id- Suhartono alias Jarwo menjadi satu dari 8 terduga teroris yang ditangkap oleh Densus 88 Mabes Polri. Ia ditangkap usai melaksanakan Salat Subuh di Mesjid Al Ikhwan yang berlokasi tak jauh dari rumahnya di Perumahan Graha Deli Permai Blok A, Desa Delitua, Kecamatan Namorambe, Kabupaten Deliserdang, Jumat (19/3/2021).
Berdasarkan keterangan dari tetangganya, Agus Setyawan (50), Suhartono yang berprofesi sebagai penjual keripik ini memang memiliki pribadi yang pendiam. Ia juga tidak begitu bersosialisasi dengan warga sekitarnya.
Meski begitu, kata Agus, pria yang akrab disapa Tono itu selalu menyempatkan diri untuk menegur warga sekitar saat hendak pergi dan pulang kerja dengan membunyikan klakson mobil yang digunakannya untuk berjualan keripik.
“Kalau sama saya (ramah), kalau sama yang lain kayaknya tak juga. Kalo sama saya kan tiap hari jumpa di masjid kan,” sebut Agus.
Tono tinggal dirumahnya bersama isteri dan ketiga anaknya. Anak Tono paling besar saat ini duduk di kelas 4 SD. Sementara untuk isteri Tono, Agus tidak begitu mengetahui pekerjaan sehari-harinya.
Mereka tinggal di rumah kontrakan warna hijau tosca dengan kombinasi warna putih. Tono dan keluarganya baru tinggal dirumah itu baru sekitar 7 bulan.
Sementara itu, Adit, tetangga Tono juga menyebutkan hal yang sama. Adit sendiri tidak menyangka Tono menjadi salah satu terduga teroris yang ditangkap Densus 88. Pasalnya, ia menilai sosok Tono dikenal baik meski tidak sering bersosialisasi dengan warga sekitarnya.
“Orangnya sih baik-baik saja, orang sering sholat sama, sholat Maghrib, subuh,” jelasnya singkat.
Usai ditangkap, kini isteri dan ketiga anak Tono pergi ke rumah mertuanya yang berada di Jalan Karya Jaya, Medan Johor. (finta rahyuni)