Reses di Medan Barat dan Helvetia, Baskami dapat Aduan soal Narkoba dan Banjir

Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting (kanan) saat reses di Medan Barat.(kaldera/HO)
Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting (kanan) saat reses di Medan Barat.(kaldera/HO)

MEDAN, kaldera.id – Ketua DPRD Sumatera Utara, Baskami Ginting mengajak ibu-ibu yang menjadi peserta reses di Jalan Gaharu, Kelurahan Silalas Kecamatan Medan Barat untuk menjaga keluarga dari narkoba.

Politisi PDI Perjuangan itu menyebut, tingginya angka penyalahgunaan narkoba itu berbanding lurus dengan tingkat kejahatan terutama pada kalangan remaja.

“Seringnya terjadi pencurian, begal, rampok setelah ditelusuri sebagian besar pelakunya adalah pemakai narkoba. Saya minta kepada ibu-ibu agar memantau anak-anaknya,” ujarnya, Sabtu (21/10/2023).

Pantauan lapangan, hadir pada acara tersebut, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Medan, Robi Barus. Juga PAC PDI Perjuangan Medan Barat, serta perwakilan kecamatan dan kelurahan setempat.

Baskami juga meminta masyarakat untuk memanfaatkan perkembangan teknologi untuk memutuskan rantai peredaran narkoba tersebut. “Sekarang sudah ada media sosial, kita harus manfaatkan, segera laporkan bila ada praktik peredaran narkoba di sekitar kita,” sebutnya.

Baskami menjelaskan, perjuangan dirinya sebagai dewan belum usai. Ia bertekad untuk mendorong pemerintah membangun rumah sakit rehabilitasi untuk korban penyalah gunaan narkoba. “Kita masih mau berjuang, terus. Sampai angka peredaran narkoba di Sumut ini, turun signifikan,” pungkasnya.

Gotong Royong Atasi Banjir

Sementara saat reses di Kelurahan Dwikora Kecamatan Medan Helvetia, untuk senantiasa bergotong royong secara rutin. Baskami mengatakan, persoalan banjir yang sering dikeluhkan warga, karena drainase maupun parit mengalami masalah, satu di antaranya pendangkalan akibat sedimentasi dan sampah.

“Mari kita upayakan membantu pihak kelurahan dan kecamatan, untuk ikut bergotong royong secara rutin membersihkan saluran air dan parit kita, agar di musim penghujan ini kita dapat mengatasi banjir,” katanya.

Baskami mengatakan persoalan banjir di sebagian wilayah Medan merupakan tanggung jawab bersama dan harus dihadapi secara bergotong royong. “Kita harus bergotong royong. Saya minta agar saluran air selalu dibersihkan, juga jangan buang sampah sembarangan,” ungkapnya.

Seorang warga Amal Luhur Gang Petruk, Kelurahan Dwikora, Boru Tarigan mengatakan, tempat tinggalnya selalu menjadi langganan banjir. “Tiap tahun tiap musim hujan air naik di gang kami pak dan setiap reses kami sampaikan agar pemerintah bisa atasi banjir. Kami mohon kepada Bapak Ketua DPRD Sumut untuk mencatat aspirasi kami ini,” pungkasnya.(efri surbakti/red)