MEDAN, kaldera.id – Polisi langsung menggelar prarekonstruksi pembunuhan Elvina, 21, di Komplek Cemara Asri, Kamis (7/3/2020). Ada indikasi pembunuhan ini direncanakan.
Dalam prarekonstruksi tersebut, polisi menghadirkan 5 orang dengan tangan diborgol, sedangkan Elvina yang merupakan warga Jalan Pukat IV Kelurahan Bantan Timur Medan diperankan petugas. Lima orang yang dihadirkan, 3 laki-laki dan 2 lainnya perempuan.
Identitas kelimanya, dua diantaranya merupakan Michael, 22, warga Jalan Garuda No 28 Kel Bantan Timur Kec Percut Sei Tuan, merupakan teman pria korban dan Jefri, 24, teman Michael dan juga anak pemilik rumah ditemukannya mayat Elvina. Sedangkan 3 orang lainnya, kedua orang tua Elvina dan satu lainnya, diduga ibu Jefri.
Awal berjalannya prarekonstruksi, tangan kelimanya diborgol. Namun, seiring berjalannya adegan prarekonstruksi, borgol kedua orang tua Elvina dilepas dan mengenakan tanda sebagai saksi. Sedangkan tiga lainnya terus diborgol. Michael menggunakan tanda didadanya sebagai tersangka. Sedangkan Jefri dihadirkan dengan menggenakan penutup kepala. Prarekonstruksi lebih banyak dilakukan di dalam rumah. Michael Acai dan Jefri diketahui baru saja bebas dari penjara setelah ikut program asimilasi corona yang diberikan Yassona Laoly.
Kasat Reskrim Polrestabes Medan AKBP Ronny Nicholas Sidabutar pihaknya masih mendalami kasus ini. Dirinya enggan menjelaskan detil pembunuhan sadis ini. Namun, ia menyakini jika aksi pembunuhan sadis ini dilakukan lebih dari satu pelaku.
“(Tersangka) bisa dua atau tiga orang. Kita masih dalami,” ungkapnya.
Sebelumnya, jasad Elvina ditemukan mengenaskan dalam kotak kardus besar, di Jalan Duku No 40 Komplek Cemara Asri Kec Percut Sei Tuan Kab Deli Serdang, Rabu (6/5/2020). Tampak sekujur tubuh Elvina dibakar. Dari kepala hingga pinggang sudah hangus terbakar. Sedangkan dari pinggang hingga kaki, terlihat kulit mengelupas akibat luka bakar. Hal yang sama juga terlihat pada punggungnya. Tampak pula luka terbuka pada pangkal paha dan lengan. Tak hanya itu, isi perut korban juga sudah keluar. Luka-luka ini diyakini dari pukulan kuat benda tajam. (haris)