MEDAN, kaldera.id – Polisi terus memburu pelaku begal yang menewaskan Susanti, 39, warga Sei Mencirim, kemarin. Polisi pun sudah menemukan tas bawaan Susanti yang sempat disambar pelaku.
“Barang bawaan ibu almarhumah ibu Susanti sudah diamankan petugas Polsek Sunggal,” kata Kapolsek Sunggal, Kompol Yasir Ahmadi, Selasa (28/1/2020).
Lulusan Akademi Kepolisian kelahiran Padangsidimpuan ini menegaskan, pihaknya terus menyelidiki dugaan tindak pidana percobaan dengan pencurian kekerasan yang menyebabkan Susanti meninggal dunia karena ditabrak mobil setelah jatuh dalam usaha mempertahankan tas bawaannya.
Informasi diperoleh wartawan, tas bawaan Susanti berisikan obat-obatan yang baru datang dari Pekanbaru untuk keperluan sang suami. Obat itu baru diambil dari loket pengangkutan di kawasan Ringroad, Medan, pada Minggu sebelum kejadian nahas tersebut.
Diketahui, aksi jambret terjadi, Minggu (26/1/2020) pukul 11 siang di Jl Amal Ringroad Medan. Para pelaku yang diduga mengendarai dua sepedamotor, menjambret seorang ibu Susanti dan anaknya Kana Rizky Ramadhani.
Kana Rizky diketahui merupakan mahasiswi jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sumut. Ibunya tewas di tempat kejadian, sementara Kana Rizky luka serius di sekujur tubuhnya.
Korban awalnya berangkat dari rumah di kawasan Sei Mencirim Sunggal Deliserdang berboncengan mengendarai sepedamotor untuk mengambil paket obat di kawasan Jl Amal Ring Road. Dalam perjalanan pulang lewat Jl Amal Medan, korban dipepet empat orang mengendarai dua sepedamotor.
Mereka langsung menjambret bungkusan paket obat yang dikemas seperti dompet tersebut dari tangan Susanti yang dibonceng Kana Rizky. Sempat terjadi tarik-menarik antara pelaku dengan korban di atas sepedamotor. Sampai akhirnya korban kemudian terjatuh ke jalan raya.
Kana Rizky Ramadhani mengalami luka serius di sekujur tubuhnya, namun sang ibu meninggal di tempat kejadian setelah dihantam mobil yang sedang melintas dari arah belakang korban. Pengendara mobil itu, atas nama Hendry, 40, sudah diamankan kepolisian dan bertanggung jawab atas peristiwa yang terjadi. (f rozi)
