MEDAN, kaldera.id – Puluhan warga sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Terjun, Kecamatan Medan Marelan melakukan pemblokiran jalan menuju TPA, Senin (30/3/2020). Sebab, warga khawatir sampah yang diangkut dapat menyebarkan Covid-19.
Warga menggunakan keranjang bekas dan kursi untuk menutup jalan. Bahkan, warga sempat menahan satu unit truk. Pemblokiran sendiri berlangsung sejak Pukul 07.00 Wib. Akibatnya sejumlah truk pengangkut sampah tidak melintas.
Warga minta seluruh truk pengangkut sampah, termasuk sampah yang dibawa harus lebih disemprot cairan disinfektan sehingga tidak dapat menimbulkan dampak negatif bagi warga ketika melintasi kawasan tempat tinggal mereka.
Di samping itu warga juga minta agar bak truk yang berisi sampah ditutup dengan tenda agar tak ada sampah yang berterbangan ketika melintas.
“Kami khawatir jika itu tidak dilakukan, maka sampah-sampah yang dibawa truk yang membawa virus, terutama Covid-19.
Jika tuntutan ini tidak dipenuhi, maka kami tidak mengizinkan truk sampah melintas. Hal ini kami lakukan semata-mata untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 di kawasan ini,” kata salah seorang warga.
Anggota Komisi II DPRD Medan, Surianto menilai, penyetopan dilakukan karena masyarakat Lingkungan I Kelurahan Paya Pasir resah.
Mereka khawatir terpapar Covid-19. Sebab, mereka bermukim di sekitar TPA Terjun yang rentan akan kuman maupun virus, terutama Covid-19.
Pemblokiran Jalan Menuju TPA Terjun
Warga berharap Pemko Medan perhatian dan dapat memberikan langkah antisipasi seperti penyemprotan dan pemberian masker.
Di samping itu warga juga minta agar sampah yang ada dalam bak truk ditutup terpal agar tidak berjatuhan. Di sekitar lokasi juga disediakan tempat mencuci tangan. Sehingga mempermudah warga untuk senantiasa menjaga kebersihan tangan.
“Saya rasa apa yang menjadi tuntutan warga ini wajar sebagai rasa keresahan menyusul Covid-19 di Kota Medan,” ungkap Surianto.
Setelah dilakukan pertemuan, warga dapat menerimamya. Jalan dibuka kembali. Dia berharap agar Pemko Medan dapat menurunkan petugas kesehatan guna memeriksa kesehatan warga sekitar.
Kadis Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan, Muhammad Husni mengungkapkan, apa yang dikhawatirkan warga setempat untuk kebaikan bersama.
“Kami menilai ini wajar karena ada keresahan dari masyarakat menyusul dampak TPA Terjun ini. Untuk itu kami segera melakukan perbaikan secara bertahap.
Alhamdulillah, apa yang telah menjadi tuntutan warga telah kita buat menjadi satu kesepakatan dan warga pun menerimanya,” jelas Husni. (reza sahab)