RS USU Siap Uji Swab Mandiri

Rumah Sakit universitas Sumatera Utara (USU).
Rumah Sakit universitas Sumatera Utara (USU).

MEDAN, kaldera.id- Dua unit polymerase chain reaction (PCR) telah tersedia di Rumah Sakit universitas Sumatera Utara (USU) dan siap untuk dioperasikan.

Dua unit PCR ini nantinya akan memudahkan Pemprov Sumut melakukan diagnosis akhir pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 secara mandiri.

“Alhamdulillah reagensia yang menjadi bahan utama melakukan swab pasien PDP Covid-19 dengan menggunakan PCR telah tiba di RS USU kemarin sore,” kata Rektor USU Prof Dr Runtung Sitepu, Kamis (16/4/2020).

Prof Runtung menyebut, reagensia bantuan Litbangkes dari Jakarta untuk 300 pasien, dan PCR yang kedua untuk 1.000 pasien merupakan pesanan dengan cara dibeli oleh Rumah Sakit USU sendiri.

“Yang dipesan untuk 1.000 pasien, tetapi yang baru tiba untuk 33 pasien. Begitu tiba kemarin sore langsung diuji coba oleh tim yang sudah disiapkan dan hasilnya baik,” jelasnya.

Ia juga mengatakan, hari ini pukul 10.00 WIB, dua unit alat PCR tersebut sudah siap digunakan untuk memeriksa PDP Covid-19 dengan cara swab.

Dalam proses penggunaan PCR sementara ini regensianya cukup untuk 330 pasien.

“Walau demikian, kita berharap pesanan RS USU yang masih ada untuk kebutuhan 967 pasien lagi segera tiba,” jelasnya.

Ia mengungkapkan sejak awal Universitas Sumatera Utara (USU) sudah memiliki 3 unit PCR. Ketiga alat medis ini satu unit di RS USU, satu unit di Fakultas Kedokteran USU dan satu unit lagi di Laboratorium Terpadu USU.

Tapi khusus untuk mengolah spesimen swab terhadap pasien membutuhkan bahan yang namanya regensia.

“Sebulan yang lalu RS USU telah berusaha membelinya tetapi barangnya tidak ada dan baru tiba rabu kemarin. Itupun dari 1.000 yang dipesan baru diterima 33. Untunglah ada bantuan dari Litbangkes 300,” tuturnya.

Prof Runtung pun mengatakan bahwa RS USU telah siap melaksanakan tes swab bagi para PDP Covid-19.

“Karena, RS USU sudah memiliki ahli-ahlinya yang berasal dari USU. Bahkan USU telah membentuk tim sebulan yang lalu,” pungkasnya. (finta rahyuni)