Forum Lintas Agama Sumut diskusi dengan Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin di Aula Rapat Mapolda Sumut, Jumat (1/5/2020).
Forum Lintas Agama Sumut diskusi dengan Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin di Aula Rapat Mapolda Sumut, Jumat (1/5/2020).

MEDAN, kaldera.id – Forum Lintas Agama Sumatera Utara sepakat kesalahpahaman yang terjadi antar pemilik warung dan organisasi keagamaan di Batang Kuis Kab Deli Serdang diselesaikan secara damai.

Ini disepakati para tokoh lintas agama melalui diskusi dengan Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin di Aula Rapat Mapolda Sumut, Jumat (1/5/2020).

“Dengan hadirnya para tokoh lintas agama berdiskusi ini, saya yakin Polda Sumut tidak sendiri untuk menyelesaikan permasalahan menjaga suasana kerukunan umat beragama tetap kondusif,” tuturnya.

Katanya, persoalan yang terjadi di Desa Batang Kuis Pekan, Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang, Selasa (28/4/2020), itu adalah salah paham.

Bila ditelisik, kedua pihak bersalah. “Kita akan menyelesaikan kasus kesalahpahaman ini dengan baik. Ke dua belah pihak diminta untuk mengakui kesalahannya,” tegasnya.

Tokoh Masyarakat Batak, Raja Oloan Sinambela yang meminta kepada masyarakat untuk tidak terpancing terhadap isu-isu yang dapat memecah bela suasana kedamaian yang terjalin baik di Sumatera Utara.

“Kita percayakan penyelesaiannya kepada Polda Sumut. Oleh karena itu, saya meminta kepada seluruh warga batak untuk tidak terprovokasi terhadap isu-isu yang dapat menggangu ketentraman umat beragama,” tegasnya.

Sedangkan Ustad Akhmad Khambali dari perwakilan agama Islam mengungkapkan, bahwa tujuan diskusi tersebut menciptakan suasana Kamtibmas serta kerukunan umat beragama di Sumatera Utara tetap harmonis dan kondusif.

“Selain itu, kedatangan kami para tokoh-tokoh agama untuk menjelaskan bahwa keributan yang terjadi di daerah Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang, diselesaikan secara damai,” pungkasnya.

Kericuhan itu terjadi di warung kopi milik salah seorang warga di Desa Batang Kuis Pekan, Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang, Selasa (28/4/2020).

Dimana sejumlah orang dari ormas keagamaan meminta aktivitas warung kopi tersebut dihentikan.

Permintaan tersebut tak digubris hingga terjadi pengrusakan di warung tersebut. Hal ini membuat pemilik warung keberatan dan melakukan perlawanan.

Kericuhan pun tak terhindarkan hingga persoalan ini dilaporkan ke pihak kepolisian. Pengerusakan ini sendiri heboh di masyarakat usai viral melalui media sosial. (haris)