Site icon Kaldera.id

Stok Duit Pemko Medan di Kas Saat Ini Sebesar Rp840 Miliar

Kepala Bappeda Kota Medan, Irwan Ritonga

Kepala Bappeda Kota Medan, Irwan Ritonga

MEDAN, kaldera.id – Pemko Medan terkesan menunjukkan ketakutan luar biasa dalam mengelola anggaran belanja selama pandemi Covid-19 ini.

Sebab, beredar informasi akan ada pemangkasan belanja proyek tahap II sebesar 50% dari besaran anggaran yang sudah dipotong tahap I sebesar 50%.

“Infonya ada pemotongan kembali 50% dari yang sudah dipangkas 50% di tahap pertama. Makanya, kami sekarang sedang memilah anggaran mana lagi yang mau dipangkas. Tapi, ini belum final,” ungkap salah seorang pejabat eselon II di lingkungan Pemko Medan yang enggan namanya disebutkan itu.

Sementara itu, Kepala Bappeda Kota Medan, Irwan Ritonga menjelaskan,saat ini uang di kas Pemko Medan sebesar Rp840 miliar.

Pemangkasan anggaran belanja proyek sebesar 50% di APBD Kota Medan merupakan arahan dari pemerintah pusat melalui Kementrian Keuangan.

Hal ini dikarenakan dana transferan dari pemerintah pusat dan pemprovsu tidak ada lagi.

“Kas daerah terisi. Ada Rp840 miliar. Pemangkasan itu karena ada arahan dari pemerintah pusat. Makanya, kami mengikuti arahan itu,” ungkapnya kepada kaldera.id, Kamis (14/5/2020).

Irwan menuturkan, dari Rp840 miliar itu disiapkan untuk penanganan Covid-19 sampai akhir tahun. Sedangkan sisanya untuk kegiatan lain.

Apabila penanganan Covid-19 hanya sampai Juni dan anggaran digunakan tidak sampai Rp500 miliar, maka sisanya dialihkan kembali untuk belanja proyek.

“Jadi, kalau hanya digunakan berapa miliar, sisanya nanti dikembalikan untuk kegiatan proyek. Pengembaliannya nanti bisa dilakukan di P-APBD 2020. Anggaran Rp500 miliar itu disiapkan saja. Apabila dibutuhkan sudah tersedia,” katanya.

Selain itu, anggaran ini juga sengaja disediakan apabila ditakutkan pandemi ini sampai akhir tahun. Sehingga pemasukan dari PAD stagnan.

Dia mengungkapkan, sumber pemasukan PAD mengalami penurunan. Dimana, banyak hotel, restauran dan lainnya tidak beroperasi. Sehingga jangan sampai terjadi kekosongan kas daerah.

“Jadi untuk menjaga -jaga pandemi ini sampai akhir tahun, maka Anggaran kami sudah siap untuk penanganan tersebut,” tambahnya. (reza sahab)

Exit mobile version