Site icon Kaldera.id

Gebrakan Riko, Tindak Tegas Jaringan Narkoba

Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko didampingi Kapolsek Patumbak, Kompol Arpin Facrheza, dalam paparannya di Loby Polrestabes Medan Medan , Rabu (3/6/2020).

Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko didampingi Kapolsek Patumbak, Kompol Arpin Facrheza, dalam paparannya di Loby Polrestabes Medan Medan , Rabu (3/6/2020).

MEDAN, kaldera.id – Kepemimpinan Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko tak segan tindak tegas pelaku yang terlibat dalam peredaran narkoba.

Kali ini, Polsek Patumbak tembak mati seorang jaringan narkoba warga Aceh inisial MJ, 22, di Jalan Sisingamangaraja tepatnya dibawah fly over Amplas. Dari MJ petugas amankan 1 kg sabu-sabu.

“Bandar sabu ditembak mati itu melakukan perlawanan kepada petugas Polsek Patumbak,” ungkap Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko didampingi Kapolsek Patumbak, Kompol Arpin Facrheza, dalam paparannya di Loby Polrestabes Medan Medan , Rabu (3/6/2020).

Riko menyebutkan, jika kasus ini pengembangan sabu-sabu 35 kg yang diungkap Sat Narkoba Polrestabes Medan. Rencananya barang haram itu hendak diedarkan di Kota Jambi dengan menggunakan perantara.

“Bandar yang sudah menjadi target lagi menunggu bus di simpang Amplas. Sabu-sabu itu disimpan dalam bungkus plastik keripik kentang yang berada di dalam tas ransel milik tersangka,” sebutnya.

Pengungkapan ini berawal dari digagalkannya 35 kg sabu-sabu oleh Satuan Narkoba Polrestabes Medan. Barang haram itu disita dari IH, di Jalan Sisingamangaraja, Medan, 21 Mei 2020 lalu.

Dari tangan warga Jalan Desa Sei Lunang, Dusun II, Kelurahan Kepayang Timur Asahan itu petugas amankan 5 kg sabu-sabu yang dikemas dalam bungkusan Teh China.

Pengembangan dilakukan dengan mengamankan 30 kg sabu-sabu lainnya dari Doddy Sitorus, 40, dari atas perahu kecil di jalur pelabuhan tikus Jalan Sungai Apung, Kecamatan Bagan Asahan, Kota Tanjungbalai, Minggu (31/05/2020) kemarin.

Petugas terpaksa lakukan tindakan tegas dengan menembak mati Doddy karena melawan dan menyerang petugas.

Riko menyakini jika jaringan narkoba internasional ini menggunakan kapal kecil untuk membawa sabu-sabu dari Malaysia tersebut. Karena itu, diharapkan pihaknya mengimbau masyarakat terus beranjak aktif untuk memberikan rasa aman di Kota Medan.

“Kita tidak segan tindak tegas bandar sabu yang ingin eksis di Kota Mereka,” tegas mantan analis kebijakan Madya Bidang Paminal Divpropam Polri itu. (haris)

Exit mobile version