Usai Direhabilitasi, Maria Dilepasliarkan

Petugas lepasliarkan Maria
Petugas lepasliarkan Maria

MEDAN, kaldera.id – Setelah dikarantina dan rehabilitasi, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara lepasliarkan Orangutan sumatera (Pongo abelii) bernama ‘Maria’ di wilayah Taman Nasional Gunung Leuser Sikundur Sei Pinang Kec Besitang Kab Langkat, Sabtu (4/7/2020).

Kepala BBKSDA Sumut, Hotmauli Sianturi mengatakan, pelepasliaran Maria yang berusia 13 tahun ini dilakukan lebih jauh dari lokasi sebelumnya. Ini dilakukan mengingat, Maria telah lima kali keluar dari habitatnya dan dilakukan pertolongan oleh tim gabungan yang sebelumnya di Desa Bukit Mas Kec Besitang Kab Langkat.

“Upaya melepaskan Maria kali ini dilokasi yang lebih jauh dari lokasi release sebelumnya dan wilayah ini dikelilingi sungai. Sehingga diharapkan Maria tidak keluar dari habitatnya atau kembali mendekati kebun masyarakat,” ungkap Hotmauli dalam keterangan persnya, Senin (6/7/2020).

Ia menjelaskan, tim gabungan yang terdiri dari BBKSDA Sumut, Balai Besar TBGL, dan mitra YEL-SOCP dan YOSL OIC, menempuh jalan jauh untuk menempatkan Maria pada habitat barunya itu. Dimana, tim gabungan menempuh perjalanan melalui jalur sungai dengan perahu motor jarak tempuh selama 5 jam dari Unit Patroli Gajah (UPG) Aras Napal. “Pelepasliaran satwa ini telah dirancang pada lokasi yang lebih aman. Dengan harapan Maria dapat survive dan berkembangbiak dengan baik,” jelasnya.

Pelepasliaran ini dilakukan tetap memperhatikan protokol kesehatan Covid-19. Maria pun dilakukan uji PCR yang dilakukan Pusat Studi Satwa Primata (PSSB) di Institut Pertanian Bogor. “Hasilnya negatif. Petugas juga harus bebas Covid-19 dan lainnya akan berada relatif jauh dari Orangutan yang akan dilepasliarkan,” aku Hotmauli.

Hotmauli menyebutkan, sebelumnya Maria ditranslokasi ke lokasi yang lebih aman dari Halaban dan Cinta Raja TNGL. Namun, Maria keluar dari habitat mendekati kebun masyarakat. Kondisi terakhir Maria terpaksa harus dibawa ke Pusat Karantina dan Rehabilitasi Orangutan Sumatera (PKOS) di Sibolangit, 18 Juni 2020 lalu. (Haris)