BANDA ACEH, kaldera.id – Kesepakatan mengenai jumlah cabang olahraga yang akan dipertandingkan di PON XXI Aceh-Sumut mengerucut. Namun mengenai jumlahnya masih akan disampaikan ke KONI pusat.
Demikian antara lain yang menjadi poin rapat Sekretariat Bersama PON XXI Aceh-Sumut yang dilaksanakan Jumat (25/9/2020) di Kyriad Muraya Hotel Banda Aceh, dalam siaran pers yang diterima Sabtu (26/9/2020).
Rapat Sekber kali ini cukup menarik karena Sumut selaku tamu hadir Ketua DPRD Drs Baskami Ginting bersama Wakil Gubernur Sumatera Utara H Musa Rajekshah.
Sementara Aceh selaku tuan tumah dihadiri Staf Ahli Plt Gubernur Aceh Darmansyah.
Hadir dalam rapat itu anggota FPPP DPR RI daerah pemilihan Aceh Hj Illiza Saaduddin Djamal yang juga anggota Komisi X, Ketua Umum KONI Sumut Jhon Ismadi Lubis bersama Sekum Drs Chairul Azmi serta unsur pengurus Agung Santoso, Kisharianto Pasaribu, Budi Valianto, Mesnan dan Muhammad Zeinizen. Hadir juga anggota DPRD Sumut Azmi Yuli Sitorus serta Kadis PU Bina Marga Provsu Ir Arman Effendi Pohan.
Sementara dari KONI Aceh selaku tuan rumah hadir Ketua Umum H Muzakkir Manaf dan jajaran pengurus. Hadir juga tokoh politik nasional TM Nurlif.
Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Sumut H Musa Rajekshah menyampaikan tekad Provinsi Sumut dalam menyukseskan PON XXI dengan membangun kawasan Sport Centre di Batangkuis, Deliserdang.
Wagubsu menyampaikan, suksesnya PON tergantung kerja keras semua pihak. “Kita harus bersama-sama bekerja dan bahu membahu karena ini adalah kerja bersama. Dan tentunya rakyat akan sangat merasakan dampaknya khususnya warga Aceh dan Sumut tentunya dampak yang positif,” tegas Wagub.
Sementara Staf Ahli Plt Gubernur Aceh Dharmansyah menyampaikan dukungan dari Pemprov Aceh dan berharap rapat Sekber hari itu menghasilkan keputusan yang bisa mendorong kerja-kerja panitia jadi lebih cepat.
Lobi Pemerintah Pusat
Dalam pertemuan itu disepakati banyak hal yang merupakan dinamika pertemuan.
Kesepakatan itu antara lain melakukan audiensi khusus dengan tokoh-tokoh Nasional asal Aceh dan Sumut dalam melakukan percepatan penerbitan SK Tuan Rumah Bersama PON XXI/2024 Aceh – Sumut.
Kembali melakukan pertemuan dengan Menteri Pemuda dan Olahraga dengan melibatkan Pemerintah Daerah dan DPRD/DPRA Aceh-Sumut serta mengikutsertakan tokoh-tokoh penting dari kedua daerah maupun tokoh penting nasional lainnya dalam upaya percepatan penerbitan SK Tuan Rumah Bersama PON XXI/2024 Aceh – Sumut .
Pemerintah Aceh, Pemerintah Sumatera Utara dan DPRD/DPRA bersama KONI Aceh dan KONI Sumatera Utara Melakukan pertemuan khusus dengan Forum Bersama (FORBES) Anggota DPR RI dan DPD Aceh dan Sumatera Utara guna membahas persiapan Tuan Rumah Bersama PON XXI/2024 Aceh-Sumut.
Mendorong Pemerintah Aceh dan Sumut agar lebih berperan aktif dalam berkoordinasi dengan BAPENAS, MENPORA RI dan MENKO PMK terkait dengan Keppres Pembangunan Sarana dan Prasarana PON XXI Aceh-Sumut 2024.
Cabor Sudah Disepakati
Terkait cabang olahraga juga mengerucut kepada jumlah yang akan dipertandingkan di kedua daerah. Tetapi tetap saja harus mengacu pada hasil Rakernas KONI.
Juga mengemuka, bahwa atlet Aceh-Sumut lolos semua cabang olahraga yang dipertandingkan tanpa mengikuti Pra Kualifikasi PON XXI/2024.
Sementara terkait Sekretariat Bersama
antara lain perlu ditingkatkan koordinasi dan kerjasama dalam upaya menyiapkan konsep-konsep seperti penataan Koordinator PB PON, Dewan Hakim, Tim Keabsahan, Tim Teknis Pertandingan dengan membagi sektor Aceh dan Sumut.
Untuk menambah pengetahuan, rapat juga menyepakati perlu dilakukan studi banding ke Jabar, tuan rumah PON XIX 2016 untuk melihat secara langsung dan berdialog tentang penyelenggaraan PON yang kita anggap sukses dari aspek administrasi, pembinaan atlet, teknis pertandingan, pembangunan venues dan pengadaan peralatan pertandingan dan perlombaan.
Dalam rapat juga mengemuka agar pelaksanaan PON XXI Aceh-Sumut diupayakan diundur menjadi Tahun 2025.
Dari 65 cabang olahraga yang telah disepakati pembagiannya terdapat 1 cabang olahraga yang masih dipertanyakan tentang kepengurusannya baik di level Provinsi maupun di level Nasional yaitu Youngmodo.
Ada rencana untuk tidak mempertandingkan cabang olahraga ini mengingat aktifitas dan kegiatan cabang olahraga ini baik di nasional maupun di daerah-daerah hampir sudah tidak ada. Untuk itu berkenan direkomendasikan cabang olahraga lainnya sebagai pengganti dari salah satu cabang olahraga yang baru saja menjadi anggota KONI Pusat.(rel/f rozi)