Gusnur: Ada Beberapa Hal Dilakukan Pemimpin Agar Kota Selamat

Ustadz Sigi Nur Raharja alias Gus Nur saat penyampaian tausiyah usai Sholat Subuh berjamaah di Masjid Al Ma'Ruf.
Ustadz Sigi Nur Raharja alias Gus Nur saat penyampaian tausiyah usai Sholat Subuh berjamaah di Masjid Al Ma'Ruf.

MEDAN, kaldera.id – Salah satu penceramah kondang Ustadz Sigi Nur Raharja alias Gus Nur ingatkan masyarakat untuk memilih calon pemimpin yang mudharatnya (kerugian ) lebih kecil.

Hal itu disampaikannya di sela penyampaian tausiyah usai Sholat Subuh berjamaah di Masjid Al Ma’Ruf Jalan Sidorukun, Senin (28/9/2020).

“Tidak ada calon yang 100% bersih, tapi pilih mudaratnya yang paling kecil. Saya tidak mencari muka, tapi saya melihat yang paling kecil mudharatnya Akhyar,” tegas Gus Nur.

Dalam kesempatan itu juga, Gus Nur mengingatkan kepada calon pemimpin untuk memikirkan kemashlahatan masyarakatnya.

“Jadi ada beberapa hal yang harus diingat agar kota ini selamat. Dengan mengedepankan kepentingan umat. Seperti jangan makan dulu saat tetanggamu masih kelaparan. Jangan tidur enak sebelum tetanggamu lepas dari riba, dan selesaikan dulu urusan orang lain baru urusan kita,” pesannya.

Menyikapi hal itu, Akhyar selaku calon walikota yang berpasangan dengan Salman Alfarisi siap berbuat untuk kepentingan Medan.

Namun saat ditanya perihal mau jadi apa ke depannya, Akhyar hanya ingin menjadi Akhyar Nasution yang biasa bagaimana masyarakat menilainya saat ini.

“Kalau mau apa tetap ingin jadi Akhyar Nasution saja. Tapi untuk Medan, nawaitunya dulu, yang jelas bersama ustadz Salman keinginan kita membangun Medan yang berkarakter dan religius dalam menghadapi tantangan yang kompleks,” ujar Akhyar.

Akhyar juga coba menjawab pertanyaan yang hadir dari jamaah terkait adanya rencana pembangunan sekolah tahfiz gratis Kota Medan jika terpilih.

Akhyar menjelaskan, pihaknya akan mempelajari dulu. Sebagai walikota tidak bisa seenaknya menganggarkan. Tapi, tidak tertutup kemungkinan ini bisa direalisasikan. Mengingat, sejauh ini dia dan Salman terus aktif membangun komunikasi dengan para ulama demi menciptakan Kota Medan kota yang religius.(reza sahab)