Banyak Kritikan, Tanda Akhyar Sudah Unggul

Calon Walikota Medan, Akhyar Nasution dan Kordinator Umum Fraksi Forum Merah Putih, Saputra
Calon Walikota Medan, Akhyar Nasution dan Kordinator Umum Fraksi Forum Merah Putih, Saputra

MEDAN, kaldera.id – Relawan yang tergabung dalam Pasukan Ojol Sahabat Akhyar-Salman (POS AMAN) memiliki harapan besar agar Akhyar Nasution menjadi Walikota Medan.

Besar harapan mereka, Akhyar bisa melindungi para pengais rejeki lewat aplikasi ojek online.
Hal itu disampaikan Kordinator Umum Fraksi Forum Merah Putih, Saputra dalam agenda sosialisasi yang berlangsung di Cafe Kita, Jalan Sriwijaya, Selasa (27/10/2020).

“Kami yakin bapak menang. Kami gak mau minta banyak-banyak. Apabila kami ditindas kami minta perlindungan dari bapak. Kami berjanji siap berjuang untuk menggalang suara-suara bawah. Kami bergerak dengan dana sendiri dan kami berjuang secara mandiri. Kemenangan Akhyar kemenangan ojol,” tegasnya.

Harapan lain pun hadir dari Relawan Akhyar Salman (RASA) Irsan Sihombing. Irsan turut memberi masukan dan nasehat buat Akhyar selaku teman sekolahnya di SMAN 3 Medan.

“Makin banyak kritik berarti Bapak kuat dan sudah unggul. Terpenting jangan mudah emosi. Anggap saja angin lalu. Saya lihat juga banyak ketidaknetralan. Tapi yakinlah kita pasti menang,” sebutnya.

Irsan menambahkan, pihaknya yakin di lapangan jika Akhyar pasti menang.
“Hanya kecuranganlah yang bisa mengalahkan bapak. Kami bersedia mengawal para saksi kita agar tidak ada kecurangan,” harapnya.
Menjawab keinginan para pengendara ojek online, Akhyar menegaskan jika ojol telah diatur Kementrian Perhubungan.

“Ini kewenangan pemerintah pusat dalam hal ini Kementrian Perhubungan. Pemerintah daerah gak bisa apa-apa lagi. Ditambah UU Omnibus Law. Semua nantinya akan diambil alih oleh pusat,” ucapnya.

POS AMAN Miliki Harapan Besar Akhyar Jadi Walikota

Dengan begitu, pihaknya akan mencari celah untuk regulasi agar ke depan bisa diatur.
Pemerintah daerah akan melihat dari mana bisa masuk untuk mengatur moda transportasi di Medan.
“Jujur kita juga galau dengan omnibus law. Kita semakin tak punya kewenangan untuk mengatur kebijakan semua pemerintah pusat. Kita pemerintah daerah cuma jadi ajang keluhan masyarakat,” ujarnya.

Akhyar juga menerangkan jika kedepannya pemerintah daerah sudah merencanakan ke angkutan massal tanpa menghapus keberadaan ojol.

Ojol dalam hal ini bisa menjadi penyuplai. Bahkan juga peremajaan becak bermotor. Semua sistem angkutan dibutuhkan. Buat Ojol, saat ini permintaan jasa kurir semakin tinggi.

“Jangan fokus ke penumpang saja. Saat ini kompetisi juga semakin berat. Untuk itu ada rencana membatasi ojol yang berdomisili dari luar Medan. Jangan semua ojol yang di luar Medan masuk ke sini, akhirnya terbagi rezekinya nanti,” tutur Akhyar.

Dia berpendapat, potensi kecurangan ada, tapi kita semua tidak takut dan menyerah. Sampai titik darah penghabisan. “Saya bergembira, berterima kasih dan salut atas suport kalian semua. Saya tidak pernah membatasi komunikasi dengan siapapun,” sambungnya di akhir.(reza sahab)