MEDAN, kaldera.id – Petinju asal Pakistan, yakni Muhammad Aslam Khan meninggal dunia usai melakoni sebuah pertarungan tinju dengan Wali Khan Tareen di sebuah laga amal pada Minggu 31 Januari 2021.
Melihat kejadian tragis tersebut, pelaku dunia tinju profesional, Amir Khan berpendapat ada yang salah dengan kebijakan penentuan lawan di laga amal tersebut.
Menurut Amir Khan, Tareen sebagai lawan terlalu besar untuk dihadapi Aslam. Seharusnya dalam dunia tinju profesional, setiap pertarungan harus menghadapi lawan yang memiliki berat badan yang sama.
Karena itulah ada berbagai macam kelas, seperti kelas bulu, ringan, welter, kelas berat, dan masih banyak hal lainnya. Kelas itu dibuat agar para petarung tinju bisa menghadapi lawan yang sesuai dengan berat badan mereka.
Akan tetapi, kebijakan lawan itu tak dilihat Amir Khan di pertarungan Aslam vs Tareen. Ia pun mempertanyakan bagaimana bisa Tareen diperbolehkan menjadi lawan Aslam kepada panitia penyelenggara tersebut.
“Dalam pertarungan tinju itu (Aslam vs Tareen), lawannya terlihat lebih berbobot (lebih berat) ketimbang sang almarhum,” kata Amir Khan, melansir dari Urdupoint, Kamis (4/2/2021).
Selain mempermasalahkan berat badan Tareen, Amir Khan juga merasa penyelenggara pertarungan tinju itu sudah salah besar dengan tak menyiapkan pihak medis di pinggir ring. Akibatnya, Aslam yang terluka akibat dibuat KO oleh Tareen pun pada akhirnya tak bisa diberikan pertolongan pertama.
Aslam pun sebenarnya sempat dibawa ke rumah sakit, namun luka yang terlalu parah dan tak ada pertolongan pertama saat Aslam tak berdaya sehabis dipukul Tareen, ia pun pada akhirnya meninggal dunia ketika di rumah sakit Karachi
Diketahui, Aslam merupakan bagian dari Komisi Pemilihan Umum Pakistan. Gara-gara pekerjaannya itulah ia mendapatkan kenalan dari kalangan politisi. (okezone/Mustivan)