MEDAN, kaldera.id- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) meluncurkan tiga bus ambulance yang akan menangani operasi- operasi kecil yang diperuntukkan untuk masyarakat Sumut. Program ini disebut dengan Bakti Kesehatan Bermartabat (BKB).
Bus ini didesain dengan alat-alat medis lengkap yang dapat menunjang kinerja para dokter di antaranya meja operasi, mesin anastesi, PKG, USG, laboratorium, sterilisasi. Selain itu, juga disediakan alat komunikasi untuk memudahkan komunikasi antar dokter. Setiap busnya juga disediakan tenda lapangan jika diperlukan dalam kondisi tertentu.
Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi menyebut bus ambulance ini sudah direncanakan sejak tahun 2020. Namun baru bisa terealisasikan di Maret 2021. Program bus ambulance ini, kata Edy awalnya merupakan gagasan dari dari Almarhum dr Mahyono.
Hal ini dikarenakan masih banyaknya masyarakat terkhusus di daerah- daerah yang kesulitan untuk mendapatkan perawatan medis. Termasuk dalam penanganan operasi.
“Saat itu, ada yang namanya almarhum dr Mahyono, jadi untuk diketahui ini adalah gagasannya dr Mahyono. Nanti kedepan tak ada lagi kesulitan. Kenapa demikian, letak geografis Sumut kita tau sendiri di 33 kab/kota itu begitu terpotong-potong dan dengan jarak yang cukup jauh,” kata Edy saat peluncuran bus ambulance di rumah dinas gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Selasa (9/3/2021).
Edy menyebut, Saat ini bus yang diluncurkan baru sebanyak tiga bus yang terdiri dari dua bus besar dan satu bus kecil. Bus kecil ini Nantinya akan diperuntukkan untuk tindakan-tindakan medis dalam medan yang sulit.
Meski begitu, Edy berjanji akan menambah jumlah bus dengan minimal 17 bus yang nantinya akan disediakan di seluruh kab/kota se- Sumut. Setiap bus nantinya akan disiagakan sebanyak 15 personel yang akan bertugas. Dan setiap bus juga hanya akan menangani satu pasien saja.
Mantan Pangkostrad itu mengatakan, untuk sementara bus akan disediakan secara gratis kepada masyarakat yang membutuhkan. Masyarakat yang membutuhkan jasa bus ambulance ini bisa menghubungi contact person yang sudah disediakan.
“Ada timnya, saat ini diketuai oleh dr Hari, ada contact person ya. Sehingga nanti ini akan disosialisasikan melalui dinas kesehatan di daerahnya,” jelasnya.
Sementara itu, dr Hari Yusmahadi selaku Kepala satgas Bakti Ksehatan Bermartabat (BKB) menyebut program ini akan menangani operasi- operasi kecil seperti khitanan, katarak, bibir sumbing dan operasi-operasi kecil lainnya. Selain itu, bus ini juga bisa melayani pasien-pasien Covid-19 yang perlu untuk dilakukan operasi.
“Jadi nanti kita datang, kasus apa saja yang bisa kita lakukan, mulai dari operasi,” ujar Hari. (finta rahyuni)