Suami di Marelan Pembunuh Isteri Diringkus Polisi

Pelaku penikaman terhadap Sriwanti (40), warga Jalan Pasar IV Barat, Kelurahan Paya Pasir, Kecamatan Medan Marelan berhasil diringkus oleh pihak kepolisian.
pelaku penikaman terhadap Sriwanti (40), warga Jalan Pasar IV Barat, Kelurahan Paya Pasir, Kecamatan Medan Marelan berhasil diringkus oleh pihak kepolisian.

MEDAN, kaldera.id- Akhirnya pelaku penikaman terhadap Sriwanti (40), warga Jalan Pasar IV Barat, Kelurahan Paya Pasir, Kecamatan Medan Marelan berhasil diringkus oleh pihak kepolisian.

Pelaku SW yang merupakan suaminya sendiri itu diringkus saat bersembunyi di rumah temannya di kawasan di Jalan Amal, Kelurahan Martubung, Kecamatan Medan Labuhan Minggu 14 Maret 2021 kemarin.

“Sudah kita amankan pelaku. Minggu dinihari tadi pelaku kita tangkap,” ujar Kapolsek Medan Labuhan, Kompol Edy Safari, Senin (15/3/2021).

Ia mengatakan, motif pelaku tega menikam istrinya hingga nyaris tewas yakni lantaran sang istri minta bercerai.

“Dari keterangan pelaku, dia (pelaku) cemburu dan kesal karena istrinya minta cerai. Makanya pelaku menikam istrinya, katanya.

Sriwanti yang ditusuk sebanyak lima kali hingga mengalami luka serius saat ini masih melakukan perawatan RSU Wulan Windi Marelan.

Dari informasi yang diperoleh, kejadian itu terjadi pada Selasa (9/3/2021). Awalnya korban didatangi suaminya untuk meminta uang, namun korban tak memberinya. Korban lalu menyuruh suaminya agar bekerja untuk mencari nafkah buat keluarga dan tiga anaknya.

Pasca kejadian, sejumlah personil Polsek Medan Labuhan datang ke lokasi tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan penyelidikan. Dari hasil olah TKP korban menderita luka tikaman di bagian wajah, kepala dan telinga.

Sementara itu, putri korban, Lala (18) mengungkapkan bahwa pelaku yang merupakan ayah tirinya itu, selama ini bersikap arogan.

Tidak hanya itu, Lala juga menuturkan bahwa sang ayah kerap mengancam ibunya jika tidak memberi uang. “Dia tidak senang disuruh kerja. Mama capek selama ini kerja jualan sendiri, dia mau enaknya aja,” ujarnya.

Kata Lala, ayah tirinya itu, merupakan kepala rumah tangga anak tiga, namun tidak mikirkan masa depan anak-anaknya.

“Ayah selalu bersikap arogan dan sering mengancam dia dan ibunya dengan senjata tajam jika tidak diberi uang.
Saat kejadian saya lagi di luar rumah. Dia (pelaku) selalu bawa sajam,” ungkapnya.

Lala sendiri merupakan anak korban dari pernikahan sebelumnya. Lala tinggal terpisah dengan ibu dan ayah tirinya yang mempunyai tiga anak masing-masing berusia 12 tahun, 9 tahun dan 4 tahun. (finta rahyuni)