MEDAN, kaldera.id – Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Polri telah melakukan penangkapan 8 orang terduga teroris di Sumatera Utara. Diantaranya 6 berasal dari Medan dan 2 orang lainnya dari Tanjungbalai.
Dari enam orang terduga yang berasal dari Medan, salah satunya bertempat tinggal di Komplek Graha Deli Permai, Kecamatan Namorambe, Deliserdang, yakni bernama Suhartono.
Adit salah seorang petugas keamanan komplek Graha Deli Permai mengatakan, tim Densus 88 melakukan penangkapan terhadap terduga setelah sholat subuh.
“Enam polisi tidak berpakaian seragam tadi yang nangkap setelah sholat subuh, tidak bawa senjata. Beliau (Suhartono) sempat dilakukan penggeledahan lebih kurang satu jam. Mereka (polisi) mengendarai 2 mobil,” kata Adit saat dimintai keterangan, Jumat (19/3/2021).
Lebih lanjut dikatakan Adit, Suhartono berasal dari Pulau Jawa. Terduga tinggal di komplek Graha Deli Permai baru sekitar 7 bulan.
“Bapak itu (Suhartono) pindahan dari Jawa, tinggal disini nyewa kurang lebih sudah 7 bulan. Orangnya baik, sholatnya rajin,” kata Adit menambahkan.
Diketahui, terduga teroris Suhartono sehari-hari berprofesi sebagai penjual keripik. Sementara sang istri dan tiga anaknya sudah pulang ke rumah orang tuanya di Medan Johor.
“Pak Tono (panggilan akrab Suhartono) sehari-hari menjual keripik. Setelah suaminya ditangkap, isteri dan anaknya pulang ke rumah orangtuanya,” ujar Adit.
Sedangkan Agus Setiawan yang saat itu berada di TKP saat polisi melakukan penangkapan terhadap terduga teroris menjelaskan, sebelum diamankan, Suhartono (terduga teroris) sempat melakukan perlawanan.
“Sempat terjatuh karena waktu mau ditangkap si terduga melawan, terus saya datangi dan menanyakan kenapa dia (Suhartono) ditangkap. Terus yang nangkap itu hanya bilang ‘kami dari Polda’ kata Agus menirukan ucapan polisi,” ujarnya.
Setelah diamankan, selanjutnya terduga langsung dibawa pihak kepolisian menggunakan mobil. “Terduga langsung dibawa keluar komplek menggunakan mobil,” jelas Agus singkat.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi menyebutkan, kedelapan terduga teroris belum diketahui dari kelompok siapa. Pasalanya Tim Densus 88 masih melakukan penyelidikan.
“Sekarang sedang didalami, diinterogasi mendalam oleh tim Densus 88. Terkait dari kelompok siapa, masih terus didalami,” sebut Hadi.
Hadi juga belum memastikan kedelapan terduga teroris itu akan diabawa ke jakarta atau tidak, karena itu merupakan kewenangan dari tim Densus 88 Mabes Polri.
“Setelah didalami, tentunya kewenangannya ada di tangan tim Densus 88 Mabes Polri yang akan menindaklanjuti. Kita lihat perkembangannya nanti,” pungkas Hadi. (vinta/mustivan mahardhika)