Site icon Kaldera.id

Lusa, Buku Lapangan Merdeka Medan Diluncurkan

Koalisi Masyarakat Sipil Medan-Sumatera Utara berhasil menyusun dan menerbitkan sebuah buku tentang Lapangan Merdeka Medan

Koalisi Masyarakat Sipil Medan-Sumatera Utara berhasil menyusun dan menerbitkan sebuah buku tentang Lapangan Merdeka Medan

MEDAN, kaldera.id – Koalisi Masyarakat Sipil Medan-Sumatera Utara berhasil menyusun dan menerbitkan sebuah buku tentang Lapangan Merdeka Medan yang diluncurkan pada lusa atau 1 April 2021.

Buku ini memuat banyak cerita dan fakta tentang Ruang (Publik); Warisan Sejarah dan Budaya; Retrospektif Kota Medan; Bunga Rampai Pemikiran untuk menjadikan Indonesia utuh dalam rangkaian sejarahnya.

“Buku cetak pertama ini menurut Miduk Hutabarat yang menghimpun segenap tulisan yang ada, mencatat perjalanan Tanah Lapang Merdeka Medan mulai 1 April 1909 awal pemerintahan Gemeente Medan sampai 17 Agustus 2020,” kata Miduk Hutabarat, Selasa (30/3/2021).

Naskah buku ini diarahkan antropolog senior H Usman Pelly bersama Burhan Batubara, Budi Agustono, Phil Ichwan Azhari, Meutia Fadila Fachruddin, Rita Margaretha Setianingsih. Buku ini memiliki sejumlah kontributor tulisan dari perorangan, wakil lembaga, wartawan dan sejumlah kontributor puisi.

Dijelaskan Miduk, disain buku ini menjadi artistik dengan sentuhan sketsa. Rasa cinta telah mendorong kita untuk merawat dan menjaga kota Medan menjadi Indonesia.
“Kilas balik ini dilakukan untuk meluruskan apa yang sedang bengkok, upaya untuk membangun sejatinya masa depan kota Medan bersama kota-kota lain di Indonesia,” jelas Miduk.

Dia menambahkan, buku ini merupakan jahitan dari 14 nukilan kutipan dari para tokoh, akademisi, seniman, budayawan dan kaum awam. Ditambah dengan
75 tulisan oleh 55 orang penulis (5 wartawan); 23 sudah pernah terbit di media massa atau facebook. 17 paper baru dari para akademisi, dan 21 esai baru dan 12 pesan mewakili lembaga. Kemudian sembilan kontributor puisi (berjumlah 13 puisi), satu orang sketser (40 sketsa).

Dalam buku ini juga ada maklumat, pesan kepada Gubernur, petisi di change.org dan Deklarasi Mahasiswa Sejarah UNIMED. Ada satu lagu berjudul ‘Selamatkan Medan’ diciptakan tiga anak remaja yang memberi nama grup mereka ‘workside-project’.

“Secara keseluruhan buku dibingkai dan disajikan dalam bentuk buku bunga rampai dan didedikasikan kepada Pemerintah Kota Medan, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, para wakil rakyat, masyarakat Medan, Sumatera Utara, Medan Indonesia dan Dunia,” pungkas Miduk.

Sesuai rencana, buku baru ini akan diluncurkan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi di Medan Club pukul 14.00 WIB sampai selesai. Ketua panitia peluncuran Meuthia Fadhila menjelaskan, akan hadir pada peluncuran itu Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid, Walikota Medan M Bobby Afif Nasution dan sejumlah tokoh dan udangan dari berbagai kalangan secara off line dan online.

“Pada peluncuran buku itu juga akan ada tamu khusus mantan Walikota Bandung Ridwan Kamil. Dia akan mengapresiasi buku yang digagas masyarakat kota Medan ini. Walikota Medan M Bobby Afif Nasution juga akan menyampaikan apresiasinya pada peluncuran buku oleh Gubernur Sumut Edy Rahmayadi itu,” ungkap Meuthia.

Selanjutnya buku secara simbolis akan diselenggarakan kepada Dirjen Kebudayaan, Gubernur Sumut, M Bobby Afif Nasution, Ridwan Kamil, wakil rakyat tokoh, Sekda, Kadis dan lainnya.(finta/rel)

Exit mobile version