MEDAN, kaldera.id – Penerapan e-parking di kawasan Kesawan sejak 28 Maret lalu mulai menampakan hasil. Retribusi parkir tepi jalan umum dari lokasi itu memberikan sumbangsih besar
Menurut Kadis Perhubungan Kota Medan Iswar Lubis, ada sekitar 30 petugas Dinas Perhubungan yang membantu masyarakat membayar parkir kendaraannya.
Petugas dilengkapi dengan badge / barcode untuk membayar tarif parkir. Masyarakat bisa menggunakan sejumlah aplikasi pembayaran non tunai yang dimiliki di smartphone-nya.
Sepekan awal saat diluncurkan, berlaku tarif e-parking hanya Rp1. Selanjutnya tarif parkir sepeda motor Rp2000 dan Rp3000 untuk mobil.
“Satu Minggu pertama saja sudah sekitar Rp10 juta masuk ke kas Pemko Medan. Jadi bersih masuk tanpa ada kebocoran. Jadi, e-parking sesuai perintah Pak Wali sejauh ini bisa dibilang lancar dan masyarakat mulai terbiasa,” ungkap Iswar, kemarin.
“Secara bertahap seluruh wilayah Medan bakal diterapkan e-parking. Saat ini kita sedang siapkan aspek legalnya. Kita harus sosialisasi lagi kepada semua pihak. Pak Wali tak ingin ada kebijakan baru jadi masalah sosial. Jadi harus benar-benar diperhatikan,” tambahnya.
Dengan berlakunya e-parking tidak menjadikan jukir selama ini menjadi pengangguran. Para jukir yang selama ini bertugas akan tetap diberdayakan.
“Tapi tentunya harus dengan SOP yang sudah ditentukan Pemko Medan, dan mereka harus ikuti itu. Semua bagi hasilnya harus jelas dan akurat,” pungkas Iswar.
Sejak terpilih menjadi Walikota Medan, Bobby Nasution langsung tancap gas meraup Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan meminimalisir potensi kebocoran. Salah satunya dengan diterapkannya e–parking. Termasuk, pembayaran uji KIR.
“PAD harus ditingkatkan untuk pembangunan yang tentunya akan kembali kepada masyarakat. Maka itu, saya tegaskan jangan sampai ada kebocoran postensi PAD kita. Sekarang era 4.0 semua pihak di Pemko Medan harus bisa mengikuti kemajuan zaman,” ungkap Walikota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution beberapa waktu lalu.(reza)