PDIP Kritik Gubsu Tunjuk Afifi Jadi Plt Sekdaprovsu

Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut Aswan Jaya turut mengkritisi pengangkatan Afifi Lubis sebagai Pelaksana tugas (Plt) Sekdaprovsu menggantikan Sabrina yang pensiun.
Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut Aswan Jaya turut mengkritisi pengangkatan Afifi Lubis sebagai Pelaksana tugas (Plt) Sekdaprovsu menggantikan Sabrina yang pensiun.

MEDAN, kaldera.id- Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut Aswan Jaya turut mengkritisi pengangkatan Afifi Lubis sebagai Pelaksana tugas (Plt) Sekdaprovsu menggantikan Sabrina yang pensiun. Terlebih menurutnya, Afifi memiliki jabatan defenitif sebagai Sekretaris Dewan (Sekwan)DPRD Sumut.

Menurutnya, pengangkatan Afifi Lubis merupakan bukti Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi linglung dalam menjalankan pemerintahan. Seharusnya, sebelum masa jabatan Sabrina habis, gubernur sudah melakukan seleksi, sehingga jabatan Sekdaprovsu tidak diisi oleh Plt.

“Tujuannya agar proses menjalani roda pemerintahan tidak terganggu dan tidak terhalang. Namun hal itu tidak dipersiapkan oleh Gubernur Edy Rahmayadi,” ujarnya kepada wartawan, Senin (31/5/2021).

Bahkan yang paling fatal menurutnya, dalam menunjuk pelaksana tugaspun Edy terlihat linglung, karena menunjukkan Plt dari sosok yang sudah menempati sejumlah jabatan strategis pemerintah daerah.

“Jangankan mempersiapkan pengganti, untuk mempersiapkan pemain sementarapun dia linglung. Karena yang dihunjuk sebagai Plt adalah orang yang rangkap jabatan dan namanya itu-itu saja,” jelasnya.

Idealnya, menurut Aswan Jaya, Gubernur Edy sudah mempersiapkan proses pergantian jabatan Sekda sejak April lalu, karena ketentuan undang-undang batas usia pejabat daerah sudah diatur. Sayangnya menurut Akademisi tersebut, Edy masih terlalu doyan untuk melakukan manuver yang melawan arah agin.

“Apa tidak ada lagi eselon II yang tidak rangkap jabatan, sehingga orang yang sudah menempati sejumlah jabatan strategis harus dibebankan lagi dengan pekerjaan besar. Efektifitasnya kita pertimbangkan. Bagaimana nanti satu orang mengambil keputusan untuk sejumlah pekerjaan yang berat,” ujarnya.

Selain itu, Aswan Jaya juga mempertanyakan kenapa Gubernur Edy sangat menyenangi penempatan pejabat rangkap khususnya untuk Afifi Lubis. Dia menilai Mantan ketua PSSI tersebut terlalu mengidolakan Afifi, atau tidak memiliki referensi nama di jajaran pejabat daerah.

“Padahal banyak pejabat yang dapat dimaksimalkan untuk menjalankan tugas,” tegasnya.

Lebih lanjut dikatakannya, hal lain yang harus diketahui masyarakat tentang proses pelaksanaan pemerintah di tangan Gubernur Edy adalah tren Plt. Karena itu membuktikan manajemen sumber daya manusia yang dimiliki Edy Rahmayadi sangat lamban.

Sebab menurutnya bertahun-tahun Edy menempati jabatan gubernur, dia hanya mahir untuk memukul gong dalam acara serimoni dan bukan menempatkan pejabat yang baik dan benar untuk menjalankan roda pemerintahan. (finta rahyuni)