Sebanyak 150 Warga Gedung Johor Ditracing, Jumlah Terpapar COVID-19 Tinggal 5 Orang

Setelah 6 hari melakukan isolasi lingkungan, Walikota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution instruksikan kepada OPD terkait untuk melakukan tracing atau pelacakan kontak Covid-19.
Setelah 6 hari melakukan isolasi lingkungan, Walikota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution instruksikan kepada OPD terkait untuk melakukan tracing atau pelacakan kontak Covid-19.

MEDAN, kaldera.id – Setelah 6 hari melakukan isolasi lingkungan, Walikota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution instruksikan kepada OPD terkait untuk melakukan tracing atau pelacakan kontak Covid-19.

Selain keluarga dan lingkungan kerja warga yang terkonfirmasi positif Covid-19, tracing juga dilakukan terhadap warga yang tinggal di lingkungan diisolasi tersebut.

Tracing pertama ini diprioritaskan kepada warga Lingkungan VII, Kelurahan Gedung Johor, Kecamatan Medan Johor. Tercatat, sebanyak 150 warga yang ditracing.

Tracing selanjutnya dilanjutkan dengan swab antigen yang merupakan kerjasama Pemko Medan dengan RS Royal Prima. Swab antigen ini persis dilakukan di Jalan Eka Rasmi, persisnya depan jalan masuk menuju Lingkungan VII. Selain warga Lingkungan VII, tracing dan swab juga dilakukan terhadap warga yang berdampingan dengan Lingkungan VII.

Bobby Nasution turun untuk melihat langsung pelaksanaan tracing dan swab antigen yang dimulai sejak siang tersebut. “Tidak hanya lingkungan yang terpapar Covid-19 kita tracing dan swab antigen, ada tiga lingkungan yang berdampingan dengan lingkungan terisolasi tersebut. Dari tracing dan swab antigen yang dilakukan, ada satu warga yang reaktif dan sekarang sudah kita isolasi di rumah warga bersangkutan,” kata Bobby Nasution, Rabu (2/6/2021)

Selain itu, petugas puskesmas juga telah ditugaskan untuk mendatangi rumah warga yang reaktif tersebut guna melakukan tracing terhadap anggota keluarganya. “Kita saat ini menunggu hasil dari tracing yang dilakukan. Sedangkan warga yang reaktif tadi telah kita lakukan PCR. Mudah-mudahan besok hasilnya sudah keluar. Apabila hasilnya positif, jika bergejala maka akan dirawat di rumah sakit. Tapi sampai saat ini, kita lihat warga yang reaktif itu tidak bergejala, “ jelasnya.

Selanjutnya, apabila warga yang reaktif tidak diikuti gejala, maka isolasi mandiri dapat dilakukan di rumahnya. Itupun, imbuhnya, dipastikan dahulu apakah rumahnya benar-benar layak untuk menjadi tempat isolasi mandiri.

Dalam peninjauan yang dilakukan tersebut, Bobby Nasution mengungkapkan, dari 14 warga yang sebelumnya terkonfirmasi positif Covid-19 dari lima rumah di Lingkungan VII, hari ini sudah turun dan tinggal lima orang warga lagi yang masih positif. Dijelaskan Bobby Nasution, sebenarnya berdasarkan Peraturan Mendagri apabila sudah turun (angka positif) per-rumahnya di bawah lima, maka isolasi lingkungan sudah dapat dibuka kembali.

“Kita akan tracing terus dan kita lihat sampai tanggal 4 nanti. Apabila angka positif sudah turun, barulah isolasi lingkungan kita buka. Perhari ini, berdasarkan hasil tracing dan swab antigen yang kita lakukan, jumlah warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 sebelumnya 14 orang, kini tinggal 5 orang di empat rumah. Secara rumah, pengurangannya memang baru dua, sedangkan secara jiwa, cukup banyak dari 14 kini tinggal 5,” paparnya.

Sebagai upaya menekan angka penularan Covid-19, selain melaksanakan protokol kesehatan dengan ketat, Bobby Nasution juga mengungkapkan, Pemko Medan sampai saat ini masih memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Mikro. Artinya, seluruh kegiatan akan dibatasi seraya mengawasi dengan ketat pelaksanaan prokes. Di samping itu, ungkapnya, Kota Medan juga sudah mendapat tambahan 40 ribu vaksin, sehingga vaksinasi massal dapat dilanjutkan kembali.

“Mudah-mudahan besok dan seterusnya, kita sudah dapat melakukan vaksinasi massal kembali untuk mempercepat program vaksinasi,” ungkapnya.(reza)