Gus Irawan Minta The Kitchen of Asia Dorong Pariwisata

Anggota Komisi XI DPR-RI Gus Irawan Pasaribu
Anggota Komisi XI DPR-RI Gus Irawan Pasaribu

MEDAN, kaldera.id- Anggota Komisi XI DPR-RI Gus Irawan Pasaribu menyatakan program Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution yang akan menjadikan Medan sebagai dapurnya asia (The Kitchen of Asia) sangat tepat. Karena dapat mendongkrak sektor pariwisata di bidang kuliner.

Gus Irawan Pasaribu menyatakan hal itu, di Medan, Jumat (21/5/2021). Disebutkannya, Medan sebagai The Kitchen of Asia sangat tepat untuk dikembangkan, apalagi menjadi ikonnya kota Medan.

Saat ini lanjut senator dari Fraksi Partai Gerindra ini Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution dan wakilnya Aulia Rahman baru dilantik dan sudah mulai berbenah menuju The Kitchen of Asia, dengan menertibkan beberapa bangunan bersejarah (heritage) di area Kesawan.

“Mudah-mudahan itu bisa berjalan dengan baik.Sekali lagi kita semua seluruh elemen masyarakat memberikan dukungan. Sebab, dibutuhkan kontribusi pencapaian rencana tersebut,”paparnya.

Disoal kinerja Bobby-Aulia, menurut Gus Irawan sudah baik. Apalagi, mereka dilantik dalam situasi yang sangat sulit dan tidak menguntungkan akibat pandemi Covid-19 dan saat ini dampaknya masih dirasakan.

“Karena itu saya ingin mengajak seluruh lapisan masyarakat berkontribusi bagi pencapaian visi-misinya. Pasangan Bobby-Aulia juga sudah bekerja keras untuk menyelesaikan persoalan di kota Medan, utamanya banjir,” sebutnya.

Bobby juga lanjut Gus Irawan sudah mengunjungi tetangganya Bupati Deliserdang untuk berkolaborasi menyelesaikan persoalan yang ada Kota Medan. Oleh karenanya Gus Irawan melihat pasangan yang baru dilantik kurang lebih dua bulan ini pemimpin yang on the track (sesuai dengan jalur). Makanya dia menaruh harapan besar, akan membawa kota Medan yang lebih baik ke depan sebab untuk membangun kota Medan butuh energi besar.
Kinerja seperti ini bisa dilanjutkan dan juga Gus Irawan berharap Bobby-Aulia bisa membangun kolaborasi, komunikasi dengan pemerintah atasan, baik itu provinsi maupun pemerintah pusat.

“Karena urusan di kabupaten/kota itu ada bagian pusat dan ada bagian provinsi. Sebab ke depan persoalan kita ini tidak bisa diselesaikan perorangan, kelompok maka diperlukan kolaborasi dan kerjasama yang baik di segala sektor,” pungkasnya.(finta rahyuni)