Cuaca Buruk Picu Musibah, Ini Imbauan Pakar Konseling UIN Sumut

Pakar Konseling Universitas Islam Negeri (UIN) Sumut Dr Abdurrahman YZ
Pakar Konseling Universitas Islam Negeri (UIN) Sumut Dr Abdurrahman YZ

MEDAN, kaldera.id- Cuaca buruk yang terjadi beberapa hari terakhir seringkali menimbulkan musibah di sejumlah daerah di Sumatera Utara (Sumut). Lalu apa yang menjadi imbauan dari Pakar Konseling terkait peristiwa ini.

Pakar Konseling Universitas Islam Negeri (UIN) Sumut Dr Abdurrahman YZ mengimbau agar setiap musibah yang terjadi, bisa membuat masyarakat saling bahu-membahu membantu masyarakat lainnya yang terkena musibah.

“Tapi kalau dalam bentuk yang spiritual kita saling berdoa dan menguatkan, memberi motivasi bahwa Tuhan akan memberi kekuatan kepada kita untuk menghadapinya,” ujarnya, Selasa (29/6/2021).

Untuk wilayah rawan, ia juga mengingatkan agar masyarakat lebih melakukan antisipasi ekstra karena kemungkinan ancaman yang terjadi lebih besar.

“Misalnya daerah rawan banjir dan longsor, mengasingkannya diri dulu sampai situasi aman, karena pemerintah juga punya instrumen untuk itu, memberikan peringatan-peringatan melalui BPBD,” jelasnya.

Kata Abdurrahman, perubahan cuaca menjadi salah satu cara alam berkomunikasi dengan manusia. Menurutnya, hal ini juga menjadi cara alam menyampaikan peringatan kepada masyarakat.

“Itu kita terima sebagai sebuah peringatan, bukan cobaan. Peringatan bahwa kita harus waspada, berhati-hati, menyiapkan diri sehingga apapun bentuk yang terjadi itu,” ujar Ketua Pusat Pendampingan dan Pengembangan Mutu Mahasiswa UIN Sumut ini.

Namun, sebut Abdurahman, peringatan yang diberikan oleh alam ini malah membuat manusia terusik. Padahal, musibah yang tejadi bisa saja dipicu oleh ulah manusia yang tidak menjaga lingkungannya.

“Cuma pada hari ini ketika alam berbicara dengan bahasanya sendiri, kepentingan manusia banyak yang terusik. Tapi mungkin saja, keterusikan alam itu karena ulah kita juga. Makanya satu hal yang harus kita introspeksi diri, ketika memang itu dari kita sumbernya, misalnya karena kerusakan alam atau karena mungkin hal-hal yang bisa membuat siklus alam ini rusak siklus,” sebutnya.

Abdurrahman juga menyarankan sejumlah hal yang bisa dilakukan oleh masyarakat dalam menghadapi cuaca buruk yang kadang menimbulkan musibah.

Pertama, masyarakat perlu menyiapkan diri sebagai antisipasi jika terjadi musibah. Kedua, meyakinkan bahwa musibah yang terjadi merupakan bentuk aktualisasi keimanan.

“Apapun agamanya bahwa itu memang siklus alam yang pengendalinya itu pemilik semesta. Pemilik semesta ini membuat dinamika alam ini sesuai dengan proporsi nya,” pungkasnya. (finta rahyuni)