Site icon Kaldera.id

Wartawan Medan Disiram Air Keras Jalani Operasi

Kasubag Humas RSUPH Adam Malik Rosario Dorothy Simanjuntak

Kasubag Humas RSUPH Adam Malik Rosario Dorothy Simanjuntak

MEDAN, kaldera.id- Persada Sembiring (25), wartawan yang disiram air keras oleh orang tak dikenal (OTK) mengalami luka bakar pada bagian wajah sebanyak 4 persen. Ia juga kini harus menjalani operasi pembersihan luka di Rumah Sakit Umum Pusat Haji (RSUPH) Adam Malik, Jalan Bunga Lau, Senin (26/7/2021).

Kasubag Humas RSUPH Adam Malik Rosario Dorothy Simanjuntak mengatakan, awalnya korban dibawa ke RSUPH Adam Malik sekitar pukul 22.00 WIB. Setelah tiba, langsung dilakukan tindakan awal kepada korban hingga akhirnya diputuskan untuk dilakukan operasi.

“Dari hasil penanganan bahwasanya pasien ini memerlukan tindakan lanjutan segera yaitu operasi pembersihan luka dengan indikasi luka bakar 4 persen di area wajah,” kata Rosario kepada wartawan, Senin.

Rosario mengatakan, selain pada bagian wajah, air keras juga mengenai bagian tangan korban. “Cipratan sedikit di tangan kanan, hanya sedikit saja, paling banyak di muka,” jelasnya.

Operasi dilakukan mulai pukul 07.00 WIB

Korban kata Rosario sudah menjalani operasi sejak pukul 07.00 WIB, dan masih berlangsung hingga saat ini. Ia sendiri belum bisa memastikan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk operasi ini. “Tergantung tingkat kesulitan lukanya,” sebutnya.

Selain itu, ia juga belum bisa memastikan apakah ada panca indera korban yang mengalami luka fatal. Hal tersebut, jelas Rosario akan dipastikan setelah operasi selesai dilakukan oleh dokter.

“Nanti akan dicek dulu saat operasi apakah mengenai mata atau indera indera lainnya nanti akan diinformasikan setelah selesai operasi nya,” pungkasnya.

Sementara itu, Maria Tarigan salah satu saksi mata di lokasi kejadian mengatakan awalnya korban datang dari arah Simpang Pos menuju arah Pancur Batu, lalu kemudian korban berhenti di sekitaran Simpang Selayang, Kecamatan Medan Tuntungan tepatnya di dekat Rumah Makan BPK Tesalonika.

Namun, tiba-tiba kata Maria korban berlari ke samping salah satu warung dengan terburu. Selain itu, helm korban juga terlihat mengeluarkan asap.

“Terus tiba-tiba abang itu lari kesitu. kami tak tau dia kenapa, dia masih pake helm terus tiba-tiba dia kepanasan lari kedalam terus lari kesini minta-minta tolong kepanasan gitu,” sebut Maria.

Salah satu warga sekitar yang melihat kejadian itu, kata Maria sempat menyuruh korban untuk masuk ke salah satu kamar mandi. Namun, korban yang terkena siram air keras tak bisa melihat apapun.

“Cuma ada yang bilang abang itu dilempar air keras jadi kami bawa abang itu kesitu nyiram pakai air dingin,” sebutnya.

Setelah itu, lanjutnya warga menyarankan korban untuk dibawa ke rumah sakit. Namun, korban bersikukuh untuk menunggu temannya terlebih dahulu. “Ia ngotot tetap mau nunggu kawannya,” kata Maria.

Disiram air keras oleh OTK di Simpang Selayang

Sebelumnya, Persada Sembiring disiram air keras oleh OTK di Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan, Minggu (25/7/2021) sekitar pukul 21.40 WIB.

Menurut keterangan rekan korban, Bonni Manullang korban saat itu datang ke Simpang Selayang untuk menjumpai seseorang.

Tiba dilokasi pertemuan, korban turun dari sepeda motornya dan menunggu dipinggir jalan, namun orang yang akan ditemuinya tersebut belum tiba dilokasi.

Tidak berselang lama, tiba tiba datang dua orang pria mendekat dengan menggunakan sepeda motor jenis Vixion. Tanpa berbicara apa apa satu orang pria itu turun dari motornya dan langsung menyiramkan sesuatu ke bagian wajah korban yang belakangan diketahui adalah air keras.

Bonni menjelaskan, usai disiram air keras korban sempat menghubungi dirinya untuk meminta pertolongan. Sesaat setelah ditelepon korban, Bonni bergegas ke lokasi kejadian dan langsung membawa korban menggunakan sepeda motor ke RSUPH Adam Malik di Jalan Bunga Lau untuk mendapat tindakan medis.

“Saya ditelepon dia, katanya ada yang menyiramkan air keras diwajahnya di Simpang Selayang, dan meminta saya datang ke lokasi untuk meminta pertolongan,” ujar Bonni. (finta rahyuni)

Exit mobile version