Site icon Kaldera.id

Ketersediaan Obat Beberapa RS di Sumut Habis

Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi melaporkan bahwa ketersediaan obat-obatan di beberapa rumah sakit (RS) di Sumut sudah habis

Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi melaporkan bahwa ketersediaan obat-obatan di beberapa rumah sakit (RS) di Sumut sudah habis

MEDAN, kaldera.id- Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi melaporkan bahwa ketersediaan obat-obatan di beberapa rumah sakit (RS) di Sumut sudah habis. Karena itu, Edy meminta agar pemerintah pusat segera memberikan bantuan ketersediaan obat-obatan tersebut.

Hal ini disampaikan Edy Rahmayadi saat rapat secara virtual tentang evaluasi perkembangan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan penanganan Covid-19 di Sumatera, bersama Menteri Kordinator (Menko) Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto, Menkeu Sri Mulyani, Kepala BNPB /Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ganip Warsito serta 10 Gubernur se-Sumatera.

Hadir di antaranya Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Sumut Arsyad Lubis, Liaison Officer (LO) BNPB untuk Satgas Penanganan Covid-19 Sumut Dahlan Harahap, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Sumut Irman Oemar dan lainnya.

“Namun yang perlu kami laporkan bahwa ketersedian obat-obatan seperti remdesivir, actemra dan lainnya sudah tidak tersedia di beberapa RS, dan kami minta percepatan mengenai obat-obatan ini,” sebut Edy menjawab pertanyaan wartawan usai menghadiri rapat paripurna di DPRD Sumut, Senin (16/8/2021).

Usai melaporkan tersebut, kata Edy Pemerintah pusat akan segera memenuhi kebutuhan obat-obatan tersebut dalam pekan ini.

“Saya sampaikan ke menteri kesehatan, menko perekonomian, InsyaAllah dalam Minggu ini akan segera dipenuhi,” ujarnya.

Sementara itu, mengenai Isoter di Sumut, saat ini total keseluruhan sebanyak 860 tempat tidur, dan baru 12% pasien yang dipindahkan menjalani Isoter. Untuk di Kota Medan sendiri Isoter ini dipimpin langsung oleh Walikota Medan. Begitu juga percepatan vaksinasi terus dilakukan di Kota Medan dan kabupaten/kota lainnya di Sumut.

Sedangkan untuk bantuan sosial, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut hanya memberikan bantuan pada sektor produktif, seperti perkebunan, pertanian, peternakan dan perikanan. Menurut Edy Rahmayadi, karena sektor konsumtif telah dilakukan pemerintah pusat dari APBN.

Menko Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto pada rapat tersebut mengevaluasi beberapa daerah di Sumut yang indeks mobilitas warga yang masih tinggi, di antaranya di Pematangsiantar sekitar 12% dan Kota Medan 1,1%.

“Tentunya ini yang harus menjadi perhatian semua, ini perlu dilaksanakan pengetatan,” katanya.

Mengenai ketersediaan oksigen, Hartarto meminta Kota Medan harus terkendali, karena memiliki pabrik oksigen di daerah tersebut. Mengenai isolasi, Hartarto juga berpesan agar tidak ada lagi isolasi mandiri yang dilakukan masyarakat, akan tetapi isolasi terpusat yang telah disediakan.

Sementara Kepala BNPB/Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ganip Warsito, pada kesempatan itu mengingatkan pada pemerintah daerah agar terus disiplin dan tegas dalam penegakkan protokol kesehatan, terutama penggunaan masker dan menjaga jarak. Kepatuhan memakai masker di pulau Sumatera dan menjaga jarak juga masih rendah,” katanya.

Selain itu, Ganip meminta seluruh Posko Satgas Covid untuk lebih serius dan meningkatkan kinerja agar penularan covid-19 dapat dikendalikan. (finta rahyuni)

Exit mobile version