Site icon Kaldera.id

Gus Irawan Minta Bank Sumut Bantu Pembiayaan Petani

Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Sumatera Utara (Sumut) Gus Irawan Pasaribu meminta Bank Sumut untuk terjun ke wilayah pelosok Sumut.

Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Sumatera Utara (Sumut) Gus Irawan Pasaribu meminta Bank Sumut untuk terjun ke wilayah pelosok Sumut.

MEDAN, kaldera.id- Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Sumatera Utara (Sumut) Gus Irawan Pasaribu meminta Bank Sumut untuk terjun ke wilayah pelosok Sumut. Menurutnya petani di pelosok daerah sulit mendapat pembiayaan pertanian karena berbagai hal, termasuk letak wilayah yang terpencil.

Hal itu disampaikan Gus Irawan Pasaribu pada penandatanganan kerja sama antara Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Sumut, Dewan Pengurus Daerah Pemuda Tani Indonesia Sumut dengan PT Bank Sumut dan Jasa Asuransi Indonesia (Jasindo) di Medan, Kamis (7/10/2021).

Penandatanganan kerja sama antara HKTI Sumut, Pemuda Tani Indonesia Sumut dengan PT Bank Sumut dan Jasindo adalah tentang pembiayaan sektor pertanian di Provinsi Sumut. Gus Irawan mengharapkan program kerja sama tersebut dapat membuat petani terbebas dari rentenir dan meningkatkan produktivitas pertanian menjadi lebih baik.

“Kita tahu banyak sekali petani tejerat ijon atau rentenir yang bentuknya macam-macam, dengan program ini di satu sisi mereka (petani) terbebas dari rentenir, di sisi lain mereka juga akan mendapat pendampingan dari HKTI dan Pemuda Tani Indonesia mengenai cara tanam dan sebagainya, sehingga lebih baik lagi,” kata Gus Irawan.

Adapun yang melakukan penandatanganan antara lain Ketua HKTI Sumut Gus Irawan, Ketua Pemuda Tani Indonesia Sumut Muhammad Fadly Abdina, Kepala Cabang Jasindo Medan Maringan Torang Hasiholan Siahaan, dan Direktur Utama PT Bank Sumut Rahmat Fadillah Pohan. Turut hadir Kepala OJK Kantor Regional 5 Sumbagut Yusup Ansori.

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi sebelumnya mengharapkan petani di Sumut tidak lagi terjerat oleh rentenir dengan memperkuat pembiayaan sektor pertanian. Karena banyak petani di daerah ini yang akhirnya merugi lantaran meminjam modal kepada rentenir.(finta rahyuni)

Exit mobile version