Site icon Kaldera.id

Kolaborasi UIN Sumut – Yayasan Matauli, Islam di Barus jadi Model Moderasi Beragama

Fakta sejarah peradaban Islam Indonesia dari Barus, Tapanuli Tengah, akan diperkuat dengan penelitian yang digagas UIN Sumatera Utara dan Yayasan Matauli.

Fakta sejarah peradaban Islam Indonesia dari Barus, Tapanuli Tengah, akan diperkuat dengan penelitian yang digagas UIN Sumatera Utara dan Yayasan Matauli.

MEDAN, kaldera.id – Fakta sejarah peradaban Islam Indonesia dari Barus, Tapanuli Tengah, akan diperkuat dengan penelitian yang digagas UIN Sumatera Utara dan Yayasan Matauli.

“Kami, UIN Sumut, bersama Yayasan Matauli yang digagas Bang Akbar Tandjung yang mendirikan STAI Barus, siap bekerja sama dalam penelitian dan menjadikan Islam Barus sebagai tema utama. Ini wujud dari tekad kita menyahuti kebijakan besar Presiden RI Joko Widodo dalam menetapkan dan meresmikan Barus Sebagai Titik Nol Peradaban Islam,” kata Rektor UIN Sumut, Prof Dr Syahrin Harahap, Kamis (11/11/2021).

Hal ini disampaikannya dalam Dialog Moderasi Beragama yang digandeng dengan Penandatanganan Kerjasama dengan Yayasan Matauli, di Aula Fakultas Dakwah & Komunikasi UIN Sumatera Utara Medan. Hadir Ketua Pembina Yayasan Matauli, Akbar Tandjung, Staf Ahli Gubsu Agus Tripiyono, wakil rektor, dan dekan se UIN Sumut.

“Kita bertekad menggaungkan moderasi beragama berbasis khzanah Islam Barus, untuk dapat didengarkan, diperhatikan dan jika mungkin dijadikan rujukan dalam membangun moderasi beragama tingkat dunia sebagai salah satu sumbangan Barus atau Sumut bagi peradaban dunia,” ujar Syahrin.

Kerjasama UIN Sumatera Utara dengan Yayasan Matauli

Kerjasama UIN Sumatera Utara dengan Yayasan Matauli, mencakup bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. Dalam kesempatan itu juga dilakukan penyerahan rekomendasi pendirian Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Barus dengan Prodi Sejarah Peradaban Islam dan Studi Agama-agama.

“Kami Berharap Presiden Jokowi bisa hadir di Sumut untuk peresmian STAI Barus sekaligus peresmian Tugu Moderasi Beragama yang akan diprakarasi pembangunannya oleh UIN Sumatera Utara,” pungkasnya.

Dalam kesempatan itu, Syahrin tak lupa menyampaikan rasa rindunya pada Akbar Tandjung. “Ada hadis Rasulullah SAW, sebaik-baik manusia, yang panjang umurnya dan baik amalnya. Doa kami abang (Akbar Tandjung) masuk dalam golongan ini,” terang Rektor.

Syahrin yang juga Ketua Majelis Pakar KAHMI Sumut, menyebut Akbar Tandjung merupakan senior dalam berorganisasi, pergerakan dan berkarya untuk bangsa. Bang Akbar, adalah insprator dalam menyuarakan moderasi Islam bersama Caknur (Nurcholish Madjid). Alam intelektual kita, berutang kepada dua tokoh besar ini.

“Abang senior kami semua, tentu kami bergembira dengan kehadiran abang di sini,” tukasnya.

Rektor pun menyebut, UIN Sumut saat ini mengembangkan Integration of knowledge (wahdatul ‘ulum). UIN Sumut pun bertekad agar misi integrasi ini dapat diajarkan, disebarkan di Sumatera Utara.

Sementara Akbar Tandjung mengatakan, Insya Allah Kampus STAI Barus akan didirikan berdekatan dengan monumen Titik Kilometer Nol Peradaban Islam Nusantara di Barus, yang diresmikan Bapak Presiden Jokowi pada 2017.(yogo tobing)

Exit mobile version