Site icon Kaldera.id

Bobby Nasution Usulkan Pembangunan Fly Over Gatot Subroto Jadi Underpass

Walikota Medan, Bobby Nasution saat menghadiri rapat di Kantor Gubsu, Kamis (11/11/2021)

Walikota Medan, Bobby Nasution saat menghadiri rapat di Kantor Gubsu, Kamis (11/11/2021)

MEDAN, kaldera.id – Walikota Medan, Bobby Nasution mengusulkan pembangunan Fly Over Gatot Subroto diganti menjadi underpass. Alasannya, kawasan itu merupakan pintu masuk Medan dari arah barat yang meliputi Deliserdang, Binjai, Langkat dan Naggroe Aceh Darusalam. Sehingga dari segi estetika harus terlihat menarik.

Namun, jika harus dibangun fly over, Bobby Nasution berharap agar desainnya diubah seperti fly over yang dibangun di Jakarta dan Bandung.

Usulan ini disampaikan Bobby Nasution dalam pertemuan dengan Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional Sumut Selamat Rasydi dan Kadis Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sumut Bambang Pardede di Ruang I Kantor Wali Kota Medan, Kamis (11/11/2021).

Usulan Bobby Nasution ini bercermin dari kondisi tiga fly over yang sudah dibangun di Kota Medan yakni, Fly Over Pulo Brayan, Amplas dan Jamin Ginting. Selain dari segi estetika tidak menarik, kondisi di bawah fly over pun tampak kumuh.

“Jika Fly Over Gatot Subroto dibangun seperti tiga fly over yang sudah ada, saya rasa kurang tepat dari sudut estetika. Sebab, kawasan itu merupakan pintu masuk Kota Medan sehingga harus terlihat menarik. Dari segi fungsi, ketiga fly over sangat baik tapi dari sudut estetika kurang menarik. Ditambah lagi di kawasan itu ada satu bangunan yang menunjang perekonomian. Atas dasar itulah saya mengusulkan agar dibangun underpass saja,” kata Bobby Nasution.

Apabila pembangunan underpass terkendala teknis genangan air, Bobby Nasution tidak menolak jika pembangunan fly over tetap dilaksanakan. Hanya saja, Bobby meminta agar desainnya diganti seperti fly over yang ada di Jakarta maupun Bandung.

“Kita berkaca dari tiga fly over yang ada, kondisinya kaku, sumpek serta kumuh. Jadi tidak layak menjadi pintu masuk Kota Medan, sehingga dikhawatirkan akan menurunkan nilai investasi di kawasan tersebut,” ungkapnya.

Dalam pertemuan tersebut, Bobby Nasution juga berharap agar Jalan Kol L Yos Sudarso, persisnya Jalan Titi Papan/Simpang Dobi juga dibangun underpass sebagai upaya mengatasi kemacetan yang selama ini terjadi. Namun dalam pertemuan dengan Dirjen Bina Marga Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), jalan dilebarkan dulu dan kemudian melihat tingkat traffic seperti apa sehingga dapat diputuskan apakah dibangun underpass atau fly over di kawasan tersebut.

Dia juga berharap agar Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional Sumut memperbaiki kerusakan di Jalan Jamin Ginting, seputaran Tuntungan serta memperlebar Jalan Jamin Ginting, persisnya mulai Hairos Water Park sampai tugu perbatasan Medan-Deliserdang yang mengalami pengecilan. Akibatnya acap kali menyebabkan terjadinya kemacetan. Dia berharap dengan perbaikan dan pelebaran jalan yang dilakukan dapat mengurai kemacetan.

Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional Sumut, Selamat Rasydi menjelaskan, dari sejumlah permintaan yang telah disampaikan Bobby nasution kepada Dirjen Bina Marga Kementrian PUPR, pelebaran Jalan Kol L Yos Sudarso (Jalan Titi Papan/Simpang Dobi) dan pembangunan Fly Over Gatot Subroto yang disetujui. Dikatakannya, panjang penanganan Fly Over Gatot Subroto yang akan dibangun sekitar 737,44 M, sedangkan luas tanah yang akan dibebaskan 8.558,47 M2.

Selanjutnya, menyikapi pemintaan Wali Kota agar pembangunan Fly Over Gatot Subroto menjadi underpass, Selamat menampungnya dan akan mengkaji kembali. Sebab, akunya, yang telah mereka persiapkan adalah desain pembangunan fly over.

“Kita akan survei kembali, jika memang memungkinkan dan dilihat dari segi estetika memang lebih pas dibangun underpass. Apalagi di situ ada gedung penunjang perekonomian. Untuk itu, kita bisa turun bersama-sama ke lapangan dengan tenaga ahli untuk melihat langsung,” jelas Selamat.

Apabila pembangunan underpass tidak dapat dilakukan, Selamat mengatakan. Pihaknya siap untuk mengganti desain sehingga Fly Over Gatot Subroto yang dibangun nanti tidak sama dengan tiga fly over yang telah ada.

“Fly over yang kita akan bangun nanti akan lebih baik dan sesuai dengan estetika sehingga mendukung kawasan itu sebagai pintu masuk Kota Medan. Untuk pembahasan desain, bisa kita rapatkan lagi Rabu depan,” ungkapnya.

Mengenai pelebaran Jalan Kol L Yos Sudarso (Jalan Titi Papan/Simpang Dobi), Selamat memaparkan, saat ini telah tersedia dana sebesar Rp10 miliar lebih untuk melakukan pembebasan lahan. Dijelaskannya, penanganan yang dilakukan sepanjan sekitar 600 M, sedangkan lahan yang akan dibebaskan lebih kurang 4.500 M2.

“’Anggaran yang tersedia untuk pembebasan lahan sekitar Rp.10 miliar lebih, kekurangannya akan kita lanjutkan tahun depan. Untuk panitia pembebasan lahan, kita serahkan kepada Pemko Medan, sedangkan pembayaran kita yang melakukan. Selesai pembebasan lahan, langsung kita lakukan pelebaran jalan,” jelasnya.

Kadis Bina Marga dan Bina Konstruksi Sumut, Bambang Pardede dalam pertemuan itu, memaparkan perbaikan dan pemeliharan jalan maupun drainase yang akan dilakukan di Kota Medan dengan menyiapkan anggaran sebesar Rp.24.560.000.000.

Adapun perinciannya, pemeliharaan berjalan Jalan Provinsi Ruas Jalan Marelan (Simpang Kantor-Batas Deliserdang sepanjang lebih kurang 1.8 Km dengan anggaran Rp.7.200.000.000. Kemudian, pemeliharaan berkalan Jalan Provinsi Ruas Jalan Ngumban Surbakti-Jalan Flamboyan-Simpang Gatot Subroto sepanjang sekitar 1,7 Km dengan anggaran Rp10.200.000.000

Selain itu, jelas Bambang, pemeliharaan berkala Jalan Provinsi Ruas Jalan Marelan (Simpang Jalan Pertempuran—Batas Medan) sepanjang 1,2 Km dengan anggaran Rp.5.160.000.000. Lalu, pembangunan saluran drauinase/gorong-gorong di Jalan Provinsi di Kota Medan sepanjang lebih kurang 2.000 M dengan anggaran Rp.2.000.000.000.

“Pemeliharan dan perbaikan jalan yang kita lakukan, termasuk pembangunan drainase untuk mendukung akses kawasan stategis nasional Mebidangro,” terang Bambang.(reza)

Exit mobile version