Sejumlah anak bermain di tengah banjir akibat meluapnya Sungai Padang, Tebing Tinggi.
Sejumlah anak bermain di tengah banjir akibat meluapnya Sungai Padang, Tebing Tinggi.

MEDAN, kaldera.id – Banjir di Kota Tebing Tinggi dikarenakan adanya penyempitan Sungai Padang. Perlu dilakukan normalisasi sungai tersebut karena telah terjadi pendangkalan.

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi akan mendorong Kementrian PUPR merealisasikan kegiatan tersebut. Selain pendangkalan, menurut Edy telah terjadi kerusakan di tepi Sungai Padang.

“Banjir di Tebing Tinggi itu adalah banjir yang setiap hujan pasti naik itu namanya Sungai Padang, ada namanya pendangkalan di sana, ada kerusakan di tepi sungai yang harus dilakukan pekerjaan yang dilakukan oleh nasional (kementrian), bagian perairan,” kata Edy kepada wartawan, Selasa (23/11/2021).

Proses normalisasi dan perbaikan Sungai Padang, dibilang Edy seharusnya dikerjakan tahun anggaran 2020 oleh Kementerian PUPR. Akan tetapi alokasi anggaran yang ada dialihkan untuk penanganan COVID-19.

“Harusnya ini dilakukan tahun kemaren, saya sudah komunikasikan tapi karena COVID-19 itu direfocusing dananya, tidak dilakukan pemeliharaan sungai, nanti kita kejar lagi untuk berikutnya,” jelasnya.

Ia berjanji akan mengkoordinasikan hal itu kembali kepada Kementerian PUPR. Sebab, perbaikan Sungai Padang sudah bersifat mendesak.

“Kementerian yang punya wewenang, tak bisa juga provinsi yang mengerjakan ataupun tak cukup juga duitnya, Sungai Padang cukup panjang dan bertahun-tahun tak pernah. Nanti kita koordinasikan kembali, kita ajukan kembali, untuk itu harus dilakukan,” bilangnya.

Kepada warga yang terdampak banjir Edy berjanji akan hadir ke sana untuk memberikan bantuan. Untuk diketahui ada lima kecamatan dan ratusan kepala keluarga yang tedampak banjir di Kota Tebing Tinggi.(yogo tobing)