Refleksi Akhir Tahun, Harus Ada Anak Muda Jadi Pemimpin Sumut

Pemuda Sumatera Utara memiliki potensi yang luar biasa. Salahsatunya dalam hal tapuk kepemimpinan yang diprediksi mampu memperbaiki masa depan Pr Sumatera Utara.
Pemuda Sumatera Utara memiliki potensi yang luar biasa. Salahsatunya dalam hal tapuk kepemimpinan yang diprediksi mampu memperbaiki masa depan Pr Sumatera Utara.

MEDAN – Pemuda Sumatera Utara memiliki potensi yang luar biasa. Salahsatunya dalam hal tapuk kepemimpinan yang diprediksi mampu memperbaiki masa depan Pr Sumatera Utara.

Hal itu tertuang dalam Refleksi Akhir Tahun 2021 DPD KNPI Sumut, Kamis (30/12/2021) sore di Madani Hotel Medan. Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua KNPI Sumut Samsir Pohan didampingi Sekretaris Muhammad Asril dan Bendahara Abdul Jalil Ritonga.

“Besarnya jumlah pemuda di Sumatera Utara harus bisa dimaksimalkan guna mendorong perkembangan dan kemajuan provinsi ini dalam persaingan dengan provinsi lainnya,” ungkap Samsir Pohan yang turut dihadiri sejumlah pengurus KNPI Sumut.

Samsir menjelaskan, dalam ruang partisipasi pemuda dalam kontestasi politik Pemilihan Kepala Daera misalnya, setidaknya terdapat 9 pemuda yang saat ini menjadi Walikota/Wakil Walikota dan Bupati/Wakil Bupati.

Sebut saja M Bobby Afif Nasution (Walikota Medan) dan kader KNPI Bakhtiar Ahmad Sibarani yang kini menjadi Bupati Tapanuli Tengah.

Ada juga Dolly Putra Parlindungan Pasaribu Bupati Tapanuli Selatan (Mantan Sekretaris DPD II KNPI Tapsel), Hendrianto Sitorus-Bupati Labuhanbatu Utara (Mantan Ketua DPD II Kab. Labuhanbatu Utara), Rizky Yunanda Sitepu-Wakil Walikota Binjai (Ketua DPD II KNPI Langkat) serta Adlin Umar Yusri Tambunan-Wakil Bupati Serdang Bedagai (Ketua GP Ansor Sumatera Utara).

“Kepala daerah lainnya yang masih berusia muda, Vandiko Timotius Gultom-Bupati Samosir, Franc Bernhard Tumanggor-Bupati Pakpak Bharat, dan Atika Azmi Utammi-Wakil Bupati Mandailing Natal,” rincinya.

Harapan besar yang ditujukan kepada pemimpin-pemimpin muda

Samsir mengungkapkan, ada harapan besar yang ditujukan kepada pemimpin-pemimpin muda yang saat ini memimpin daerahnya. Mereka bisa mempersiapkan diri menjadi pemimpin Sumatera Utara berikutnya dan lebih jauh menjadi pemimpin-pemimpin nasional yang menduduki jabatan-jabatan di pemerintahan pusat.

“Untuk menjaga semangat anak muda, kiranya mereka mampu menjaga diri dari perilaku koruptif yang bisa merusak semangat gelora anak muda yang dinamis,” terangnya.

Sementara itu Bendahara KNPI Sumut Abdul Jalil Ritonga menambahkan, anak-anak muda yang menjadi Kepala Daerah patut diapresiasi.

“Mereka di usia muda mau mengabdikan diri mengurus rakyat. Inilah adalah gerakan keikhlasan. Hanya saja keterlibatan pemuda jangan hanya sekadar lips service,” kata Abdul Jalil.

Di tempat yang sama, Wakil Ketua KNPI Sumut Agustin Sastrawan Harahap menilai Sumatera Utara tidak mengalami perubahan apapun di era Sumut Bermartabat.

“Kita semakin bingung dengan makna bermartabat ini. Pembangunan fisik dan pembangunan karakter seperti apa, kita gak tau arahnya ke mana,” kata Agustin.

Sedangkan Wakil Bendahara KNPI Sumut Muhajier Sitorus menegaskan harus ada anak muda yang bisa memimpin Sumatera Utara.

“Di tahun tahun berikutnya, harus ada yang membuat perubahan. Minimal berbuat nyata untuk kemajuan generasi. Patut kita dorong agar pemimpin muda seperti Bobby Nasution atau Bakhtiar Sibarani bisa mengabdikan diri kepada pengabdian yang lebih luas menjadi Gubernur Sumatera Utara,” tegas Muhajier.

Muhajier menilai kemampuan komunikasi yang dimiliki Bobby serta pola kepemimpinan yang efektif, mendorong APBD Kota Medan tahun 2022 meningkat menjadi 6,37T dari 5,2T di tahun 2021. Ini membuktikan kemandirian keuangan daerah yang terus meningkat.

“Belanja daerah juga digunakan untuk pembangunan kota dapat memberi dampak luas bagi masyarakat, sehingga kita mendorong agar Bobby Nasution mengikhlaskan diri mengabdi ke wilayah yang lebih luas,” harapnya.

Senior KNPI Sumut Ika Anshari mendorong agar pemerintah daerah di kabupaten/kota bisa mengakomodir kepentingan pemuda.

“Ini penting agar selaras antara kepemimpinan anak muda dengan keterlibatan pemuda dalam pembangunan,” tukas Ika Anshari. (reza)