Site icon Kaldera.id

Bedah Proyeksi Ekonomi 2022, Gus Irawan Undang OJK dan Dahnil Anzar

Dalam rangkaian acara Rakorda, DPD Gerindra Sumut gelar diskusi Sumatera Utara Outlook 2022 membahas isu tentang ekonomi di Hotel Santika Dyandra Medan, Senin (20/12/2021).

Dalam rangkaian acara Rakorda, DPD Gerindra Sumut gelar diskusi Sumatera Utara Outlook 2022 membahas isu tentang ekonomi di Hotel Santika Dyandra Medan, Senin (20/12/2021).

MEDAN, kaldera.id- Dalam rangkaian acara Rakorda, DPD Gerindra Sumut gelar diskusi Sumatera Utara Outlook 2022 membahas isu tentang ekonomi di Hotel Santika Dyandra Medan, Senin (20/12/2021).

Gerindra undang OJK Regional Sumut, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumut, Kepala Bappeda Sumut, Kadin Sumut dan Ketua Komisi C DPRD Sumut.

Ketua DPD Gerindra Sumut, H. Gus Irawan Pasaribu, SE., Ak., MM., CA dalam kata sambutannya menyampaikan bahwa dibutuhkan semangat yang kuat untuk terus berjuang melewati cobaan covid-19 yang menghantam ekonomi masyarakat Indonesia, khususnya Sumut.

Katanya, Partai Gerindra ingin memberikan kontribusi pemikiran kepada masyarakat melalui diskusi ini guna mencari jalan keluar dari keterpurukan ekonomi di tahun 2020 dan proses bangkit di tahun 2021 dan sukses 2022.

Gerindra mengusung 2 tema besar

Dia mengatakan diskusi Sumut Out Look 2022 ini, Gerindra mengusung 2 tema besar yaitu bidang ekonomi dan pertanian. Hal ini karena Gerindra memiliki komitmen yang tinggi untuk meretas jalan bagi para pelaku ekonomi dan para petani, baik pangan holtikuktura, peternakan, perkebunan dan nelayan untuk menjadi lebih baik lagi di tahun-tahun berikutnya.

Lanjutnya, sebagai bentuk komitmen Gerindra dalam mewujudkannya, maka dihadirkan seluruh Anggota DPRD Provinsi dan Kabupaten/kota dari Partai Gerindra serta seluruh Ketua DPC Gerindra se Sumut dalam diskusi Sumut Out Look 2022.

“Diharapkan hasil diskusi ini menjadi inspirasi gerak langkah politik pejabat Partai Gerindra dalam mengawal kebijakan pro rakyat untuk masyarakat Sumut yang maju dan sejahtera,” tutup Gus Irawan.

Dibutuhkan kekuatan dari dalam negeri

Sebagai keynote speaker, Dr. Dahnil Anzar Simanjuntak, mengatakan dengan situasi geopolitik yang memanas, membuat dampak ikutan juga bagi Indonesia. Oleh karenanya, lanjutnya, dibutuhkan kekuatan dari dalam negeri untuk tidak selalu tergantung asing, khususnya di bidang pertanian dan produk lainnya.

Dalam diskusi sektor ekonomi, Bappeda Sumut memaparkan kondisi ekonomi Sumut dalam 2 tahun terakhir, 2020 dan 2021. Dipaparkan bahwa pertumbuhan ekonomi di tahun 2020 mengalami minus. Bahkan sampai triwulan 1, masih mengalami minus 1,75 persen.

Pemerintah Provinsi sendiri melakukan kebijakan drastis selama masa pandemi Covid di tahun 2020 dengan program refocusing anggaran belanja untuk memperkuat penyelamatan sektor kesehatan dan UMKM. Hasilnya di tri semester terakhir, diperkirakan ekonomi Sumut tumbuh menjadi positif 3,7 persen seiring dengan harga komuditas dunia, khususnya sawit dan karet yang meningkat.
Bank Indonesia dan OJK Perwakilan Sumut mengekspose upaya stabilisasi moneter dan pengawasan terhadap transaksi keuangan di tengah masyarakat. Dengan ekonomi yang turun drastis ditahun 2020, diperlukan upaya untuk mendorong belanja masyarakat, untuk menghidupkan sektor ril. Dalam paparan itu dijelaskan, keberuntungan Sumut terletak pada faktor, luasnya lahan perkebunan sawit dan karet yang mendongkrak pertumbuhan ekonomi akibat harga komoditas internasional yang meningkat.

Yusuf Ansori dari OJK mengatakan, OJK sudah mewanti wanti masyarakat untuk tidak terjebak kepada janji manis investasi bodong ditengah masa krisis. Solusinya adalah dengan melakukan pengecekan legalitas usaha dari pelaku usaha yang menjanjikan keuntungan investasi yang tidak wajar. Disamping itu, BI dan OJK mendorong kebijakan pemerintah daerah untuk mampu menjembatani pertumbuhan ekonomi kawasan Tengah dan Barat Sumatera Utara sehingga produksi masyarakat bisa menjangkau luar negeri sengan cepat.

Sementara itu, Kadin dan DPRD-SU menyoroti upaya pemerintah Provinsi yang harus lebih kuat lagi mendorong transparansi dan akuntabilitas birokrasi yang medukung proses investasi di Sumut yang mudah, cepat dan pasti. Tidak hanya di level Pemerintah Provinsi, namun juga di Kabupaten/kota. Hal ini bertujuan untuk memperluas lapangan kerja dengan arus investasi yang masuk.

DR. Muhammad Isa, SE., MM, menjelaskan Indonesia sudah sangat tertinggal dengan negara tetangga dari sudut pandang investasi yang masuk. Sumatera utara, merupakan salah satu Provinsi yang berada pada jalur perdagangan strategis. Oleh karenanya harus mampu berperan aktif dan dalam mengundang arus masuk investasi serta membangkitkan usaha kecil yang terdampak covid-19.

Katanya, Kadin mendorong dilakukan pertemuan rutin bersama Kepala Daerah Provinsi dan Kabupaten/kota, yang difasilitasi Gubernur untuk menjembatani kemudahan berinvestasi. Demikian pula, DPRD Provinsi Sumut mewanti-wanti kiranya anggaran yang sudah disediakan dapat digunakan tepat sasaran dan produktif. Bukan malah sebaliknya, mubazir apalagi di korupsi.

Para peserta banyak memberikan pertanyaan dan usulan, salah satunya adalah perlunya peningkatan akses transportasi dan dukungan bagi UMKM yang mumpuni guna memperlancar bisnis. Disampaikan bahwa masih banyak jalan Provinsi yang rusak dan kendala dalam koordinasi. Oleh karenanya, diusulkan agar di 2022, jalan Provinsi sudah dapat diperbaiki dan mendorong Pempropsu agar mengingatkan Bupati dan Wali Kota juga melakukan hal yang sama.

Partai Gerindra merekomendasikan Kepala Daerah yang didukung Gerindra dan Anggota DPRD Gerindra, untuk dapat fokus bekerja guna kepentingan rakyat pada tahun 2022 seperti memberikan dukungan yang kuat kepada UMKM yang mengalami efek tsunami Covid-19 serta buruh dan karyawan yang berpenghasilan rendah untuk mendapat manfaat dari program pemerintah seperti bamtuan pendidikan, usaha dan kesehatan.

Ketua panitia Sumut Outlook 2022, Ikrimah Hamidy, mengatakan tujuan utama digelar diskusi Sumut Outlook 2022 ini adalah untuk mendapat informasi yang komprensif tentang gambaran ekonomi Sumut tahun 2022, sehingga bisa menjadi landasan dalam kegiatan ekonomi masyarakat. (arn/rel)

Exit mobile version