Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Presiden Joko Widodo (Jokowi)

Jakarta, kaldera.id – Kasus Omicron nanjak terus di Indonesia, Presiden Joko Widodo kembali menyarankan bekerja dari rumah atau work from home (WFH). Pakar epidemiologi Universitas Griffith Australia Dicky Budiman setuju dengan usulan tersebut.

Ia menyarankan setidaknya work from office (WFO) dibatasi maksimal 50 persen. Tak hanya kebijakan bekerja di kantor, Dicky juga mengkhawatirkan pelaksanaan sekolah tatap muka di tengah melonjaknya varian Omicron.

“Bukan hanya WFH 50 persen, tetapi juga pembelajaran tatap muka (PTM) dihentikan sementara setidaknya sampai akhir Maret,” usul Dicky, saat dihubungi detikcom Rabu (19/1/2022).

Lebih lanjut, Dicky menyarankan aktivitas wisata dalam negeri dan antardaerah juga dibatasi, hanya untuk masyarakat yang sudah divaksinasi COVID-19 lengkap atau menerima dua dosis vaksin COVID-19.

“Dan dalam durasi proteksi 7 bulan pasca suntikan kedua,” sebut Dicky, yang juga menjadi panel ahli Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terkait COVID-19.

Adapun aktivitas mal menurutnya cukup diperketat kapasitasnya maksimal 75 persen. Penularan Omicron di Tanah Air diyakini Dicky sudah masuk transmisi komunitas, artinya risiko tertular sangat tinggi di tengah karakteristik penularan yang lebih kuat dari Delta.

“Kita harus redam penyebaran masif Omicron dengan mitigasi awal yang kuat, sehingga skenario buruk bisa dihindari sebagaimana waktu gelombang Delta Juli lalu. Esensi strategi kesehatan masyarakat ada di aspek pencegahan sejak awal dan bahkan menunggu kasus sudah tinggi,” pungkas dia. (detik)