FAJI dan BPBD Sumut Perkuat Kerjasama Keselamatan Wisata Tirta

Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara sepakat keselamatan manusia merupakan bagian strategis dalam pengelolaan wisata tirta (air). Kedua pihak berkomitmen untuk bekerjasama dalam kepentingan kemanusiaan.
Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara sepakat keselamatan manusia merupakan bagian strategis dalam pengelolaan wisata tirta (air). Kedua pihak berkomitmen untuk bekerjasama dalam kepentingan kemanusiaan.

MEDAN, kaldera.id – Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara sepakat keselamatan manusia merupakan bagian strategis dalam pengelolaan wisata tirta (air). Kedua pihak berkomitmen untuk bekerjasama dalam kepentingan kemanusiaan.

“Keselamatan wisata tirta adalah kebutuhan. FAJI ada di 17 kabupaten/kota di Sumatera Utara, memiliki sumber daya manusia dan lainnya untuk mendukung pemerintah daerah dalam aspek keselamatan tirta,” kata Ketua Umum Pengprov FAJI Sumut, Ir H Soekirman, saat bertemu Kepala BPBD Sumut Abdul Haris Lubis di Jalan Binjai-Medan, Rabu (26/1/2022).

Soekirman didampingi Sekretaris FAJI Sumut Elwin Reza Pahlevi, Wakil Ketua FAJI Adi Pandawa dan sejumlah pengurus lainnya. Sementara, Haris didampingi Plt Sekretaris BPDB Sumut Gelora Viva Sinulingga dan Kabid Penanganan Darurat, Peralatan dan Logistik, Fahri Azhari.

Saat ini kata dia, Sumut menerima mandat dari Pengurus Pusat Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) untuk membentuk Balawista di Sumut. Sejumlah peristiwa wisatawan yang tenggelam atau mengalami kecelakaan di lokasi wisata tirta, menurutnya dapat dikurangi dengan keberadaan penyelamat (lifeguard) di arena wisata air.
“Kami ingin bersinergi dengan BPBD Sumut dalam konteks kebencanaan dan kemanusiaan tentunya,” ujar Soekirman.

Sementara Sekretaris FAJI Sumut Elwin Reza Pahlevi yang juga penerima mandat Balawista Sumut, menambahkan, untuk memaksimalkan keselamatan wisata tirta ini, ke depan diperlukan regulasi yang dapat mengikat semua pemangku kepentingan yang terlibat. Selain menyediakan sarana wisata, pengelola juga perlu memastikan keberadaan petugas penyelamatan yang berkompetensi.

“Regulasi ini penting agar potensi wisata yang dimiliki Sumut menjadi destinasi yang aman dan selamat untuk pengunjung. Sumut punya kawasan Danau Toba dan sungai wisata. Tentu juga dapat mendukung eksistensi BPBD sebagai salah satu institusi kemanusiaan pemerintah seperti pendidikan dan pelatihan SDM,” tukasnya.

Kepala BPBD Sumut Abdul Haris Lubis mengatakan, selama ini FAJI Sumut dan jajarannya sudah sering mendukung BPBD dalam penanganan bencana. Pihaknya juga berupaya menjalin komunikasi dan kerjasama dengan semua pihak untuk mengurangi risiko bencana di masyarakat.

“Sinergi seperti ini tentu menjadi pendukung untuk kerja-kerja kemanusiaan dan kebencanaan. Saya juga mengajak FAJI bergabung dalam Forum Pengurangan Risiko Bencana Sumut,” bebernya.

Destinasi wisata air memang membutuhkan perhatian dari sisi keselamatan pengunjung. Menurutnya, selama ini BPBD selalu mendapat laporan jika terjadi kecelakaan di daerah wisata air seperti Danau Toba dan lainnya. Keberadaan Balawista tentu harus diapresiasi dan didukung di Sumatera Utara.(efri/red)