JAKARTA, kaldera.id- Setelah mengatasi pandemi selama tiga tahun berturut-turut (2020-2022) dengan mengerahkan anggaran dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), saatnya semua pihak, baik parlemen maupun pemerintah memfokuskan perhatian pada konsolidasi fiskal tahun 2023. Ini jadi pekerjaan rumah (PR) besar ke depan.
Anggota Komisi XI DPR RI yang membidangi Keuangan dan Perbankan Gus Irawan Pasaribu menyampaikan hal itu di Jakarta, Selasa (25/01/2022). Seperti diketahui, anggaran negara selama dua tahun terakhir habis terkuras untuk mengatasi pandemi covid-19. Memasuki tahun 2022 ini, perhatian mulai tertuju pada konsolidasi fiskal untuk tahun 2023.
Konsolidasi fiskal tentu ditujukan untuk menurunkan defisit anggaran dan akumulasi utang. Di sinilah letaknya disiplin anggaran perlu ditegakkan untuk keberlanjutan fiskal. “Ke depan kita punya PR konsolidasi fiskal tahun 2023 yang tentu membutuhkan perhatian kita semua. Dirjen Anggaran juga punya concern yang sama untuk mengefektifkan dan mengefisienkan belanja negara. Konsolidasi fiskal 2023 diharapkan dapat berjalan,” kata Ketua DPD Gerindra Sumut itu
Gus Irawan Pasaribu mengatakan peran Dirjen Anggaran Kemenkeu sangat strategis dalam konteks ini. Tidak hanya soal konsolidasi fiskal, peran Dirjen Anggaran juga penting dalam mengalokasikan anggaran penanganan pandemi covid-19 ke depan, sekaligus mengatasi kebutuhan anggaran sosial dan pemulihan ekonomi. (arn/rel)