Biar Dikenal Dunia, Bobby Harus Hapus Pengangguran di Medan

Ilustrasi Pengangguran
Ilustrasi Pengangguran

MEDAN, kaldera.id – Pengamat politik dan pemerintahan dari Sumut, Shohibul Ansor menegaskan, langkah paling penting yang dilakukan Walikota Medan, Bobby Nasution saat ini adalah bisa menghapuskan pengangguran di Kota Medan.

Hal ini dinilai menurutnya sangat penting agar pembangunan di Kota Medan semakin signifikan dan lancar. Hal ini disampaikan Shohibul saat menjadi narasumber dalam dialog publik yang diselenggarakan DPD LSM LIRA Kota Medan di
Medan Club, Rabu (30/3/2022).

“Apabila itu dilakukan, maka Bobby tidak dikenal di Medan saja, tapi dunia,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, apabila angka pengangguran di Kota Medan bisa dihapus, maka anggaran bantuan sosial selama ininl dikucurkan bisa terputus. Tidak ada lagi yang menganggur. Semua masyarakat sejahtera. “Pengangguran dihapus. Naikkan UMK di Kota Medan. Maka, masyarakat semakin sejahtera dan pembangunan meningkat,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Bappeda Kota Medan, Benni Iskandar yang juga menjadi narasumber dalam acara tersebut mengungkapkan, penghapusan angka pengangguran di Kota Medan sulit. Sebab, di USA saja masih banyak pengangguran. Hanya saja menurunnya angka pengangguran di Medan yang saat mencapai 10,8% menjadi 7% sudah bagus.

“Menghapusnya sulit, tapi kalau turun mungkin. Inilah yang terus dilakukan. Yang belum kerja diberikan pelatihan berwirwusaha dan bantuan berusaha,” katanya.

Hanya saja, terkait pengangguran harus disepakati bersama. Sebab, saat ini ada beberapa pekerjaan atau profesi yang belum terintegrasi atau dianggap bukan satu pekerjaan. Tercatat sebagai pengangguran.

“Saat ini banyak yang tidak mau kerja kantoran. Contohnya tetangga saya. Anaknya tidak mau kerja kantoran, tapi lebih memilih dagang online. Penghasilannya sama dengan saya. Di BPS belum dianggap pekerjaan. Tercatat sebagai pengangguran,” katanya.

Begitu juga profesi lain, seperti makelar. Belum dianggap sebagai pekerjaan. Padahal bisa memenuhi kebutuhan. Profesi inilah yang harus diintergritaskan menjadi pekerjaan.

Dalam kesempatan itu, dirinya juga menuturkan saat ini memang bantuan sosial terlalu besar dikeluarkan. Pihaknya tengah mempelajari bagaimana pola bisa membantu dengan dananya tidak begitu besar tanpa melanggar ketentuan.(reza)