Penyanyi asal Pakistan yang menetap di Brooklyn, Arooj Aftab, pada Minggu (3/4) waktu setempat telah meraih penghargaan bergengsi Grammy pertamanya untuk lagu
Penyanyi asal Pakistan yang menetap di Brooklyn, Arooj Aftab, pada Minggu (3/4) waktu setempat telah meraih penghargaan bergengsi Grammy pertamanya untuk lagu "Mohabbat" dalam kategori Best Global Performance.

MEDAN, kaldera.id – Penyanyi asal Pakistan yang menetap di Brooklyn, Arooj Aftab, pada Minggu (3/4) waktu setempat telah meraih penghargaan bergengsi Grammy pertamanya untuk lagu “Mohabbat” dalam kategori Best Global Performance.

Perempuan berusia 37 tahun yang telah tinggal di New York, Amerika Serikat, selama sekitar 15 tahun itu terus mendapatkan perhatian global atas karyanya yang memadukan tradisi Sufi kuno dengan sentuhan folk, jazz, dan minimalis. Dia juga mendapatkan nominasi kategori Best New Artist di Grammy.

“Saya sangat senang. Rasanya luar biasa. Saya sangat gugup sepanjang hari. Dan kami memulai dengan baik,” kata penyanyi itu kepada wartawan di belakang panggung pada upacara pra-gala, dikutip dari AFP pada Senin.

Lahir dari orang tua Pakistan di Arab Saudi, Aftab menghabiskan masa remajanya di Lahore sebelum pindah ke Berklee School of Music yang bergengsi di Boston untuk belajar produksi dan teknik musik.

Dia merilis album studio ketiganya “Vulture Prince” yang mendapat pujian kritis. Ia mendapat lebih banyak perhatian setelah mantan presiden AS Barack Obama memasukkan lagu “Mohabbat” dalam daftar lagu favorit musim panas 2021-nya.

Aftab telah tampil di sejumlah tempat utama New York termasuk Lincoln Center dan Museum of Modern Art, juga pernah menjadi artis pembuka dalam pertunjukan penyanyi Mitski di The Brooklyn Steel pada 2018.

Berbicara kepada AFP pada hari-hari menjelang Grammy, Aftab memuji rekan-rekan artisnya yang dinominasikan untuk Best New Artist, termasuk memuji lagu Olivia Rodrigo bersama dengan rapper Saweetie dan The Kid Laroi.

“Kami semua sangat keren–grup itu sendiri seperti sebuah kemenangan,” kata Aftab. (antaranews)