MEDAN, kaldera.id – Anggota DPRD Medan yang tergabung dalam pansus LKPJ Walikota Medan 2021 meminta Dinas Pariwisata Kota Medan serius mengembangkan wisata mangrove dan situs kota Cina di wilayah Medan Utara.
Kedua tempat wisata tersebut dinilai sangat berpotensi menunjang Pendapatan Asli Daerah (PAD) bila ditata dengan baik.
Menurut Ketua Pansus Lkpj Walikota Medan 2021, Haris Kelana Damanik Dinas Pariwisata Kota Medan dituntut harus lebih gencar melakukan promosi wisata di Kota Medan. Sedangkan wisata mangrove di pantai Belawan dinilai cukup potensi menunjang peningkatan PAD Kota Medan.
“Dinas Pariwisata harus mampu berinovasi kembangkan tempat wisata mangrove sehingga menjadi primadona bagi wisatawan. Kembangkan dan perlu penataan dan perawatan lebih maksimal,” pinta Haris.
Haris juga menyoroti kinerja Dinas Pariwisata Kota Medan yang kurang inovatif. Tidak ada inovasi baru yang dilakukan dalam pengembangan wisata di Medan.
Dia mencontohkan terkait penyambutan wisatawan oleh pelaku usaha hotel dan tempat wisata lainnya belum memberikan ciri khas tersendiri.
“Hendaknya disetiap hotel dan objek wisata dapat memberikan pelayanan yang khas dan unik sehingga mampu menarik perhatian wisatawan,” saran Haris.
Sedangkan anggota pansus lainnya, Erwin Siahaan menyoroti minimnya promosi dan petrunjukkan wisata di Kota Medan yang mampu menarik wisatawan.
Untuk itu Erwin Siahaan minta agar memperbanyak event kegiatan wisata yang mampu menunjang minat wisata. Seperti kontes burung. Menurut Erwin perlu digalakkan agar Kota Medan banyak mendapat kunjungan wisata dari luar.
“Peminat kontes burung itu orang kaya dan para pengusaha. Kalau saja dilakukan kontes burung di Medan tentu hotel dan usaha lain akan berdampak baik. Tentu akan meningkatkan PAD,” cetus Erwin.
Pada kesempatan itu, Sekretaris Dinas Pariwisata Kota Medan Yuda P Setiawan menyampaikan
Dinas Pariwisata Kota Medan memiliki anggaran pada 2021 sebesar Rp24 Miliar. Sedangkan capaian realisasi sebesar Rp16 Miliar atau 81%.
Terkait anjuran dewan untuk lebih inovatif, Yuda hanya bisa menyampaikan saat ini pihaknya sedang persiapan menggelar even 2 minggu sekali.
“Kami akan tetap melakukan perbandingan dengan daerah lain agar lebih baik lagi. Dengan begitu perkembangan wisata di Medan tidak ketinggalan,” katanya. (reza)