Pembuktian Salah Tuntaskan Dendam di Kyiv

Aroma balas dendam Liga Champions 2017-2018 di Kyiv, Ukraina mencuat di final Liga Champions musim ini, dimana Liverpool kembali bersua Real Madrid di Stadion Stade de France, Paris, Minggu (29/5/2022) dini hari.
Aroma balas dendam Liga Champions 2017-2018 di Kyiv, Ukraina mencuat di final Liga Champions musim ini, dimana Liverpool kembali bersua Real Madrid di Stadion Stade de France, Paris, Minggu (29/5/2022) dini hari.

 

MEDAN, kaldera.id – Aroma balas dendam Liga Champions 2017-2018 di Kyiv, Ukraina mencuat di final Liga Champions musim ini, dimana Liverpool kembali bersua Real Madrid di Stadion Stade de France, Paris, Minggu (29/5/2022) dini hari.

The Reds ingin membalaskan kekalahan 1-3 atas El Real saat itu. Dimana, tim besutan J Klopp lebih dulu unggul kemudian dibalikkan Luca Modric cs kala itu.

Aroma dendam terlihat dari ungkapan penyerang anyar Liverpool, M Salah dalam sebuah wawancara jelang laga final. Dimana, dirinya ingin bertemu Real Madrid untuk membalaskan dendam kekalahan empat tahun silam.

Namun, psywar yang dilemparkan Salah tak mendapat respon dari sang arsitek Real Madrid, Carlo Ancelotti. Pelatih yang dijuluki Don Carlo itu menilai apa yang disampaikan Salah adalah ungkapan wajar jelang laga final.

Terlepas dari berbagai komentar yang bermunculan jelang laga tersebut, tentunya Klopp dan Ancelotti sudah menyiapkan strategi jitu menghadapi laga penting ini. Kemenangan merupakan harga mati yang harus diraih.

Bahkan Klopp sudah melupakan kesalahan beberapa tahun silam dan siap memberikan sesuatu berbeda dalam laga nanti.

“Ada perasaan bahwa kami ingin memperbaikinya, tetapi itu tidak menjadi pemikiran utama dalam final kali ini. Jika kami pergi ke sana dengan seperti balas dendam !, itu bukan kami. Kami datang ke final dengan cara yang berbeda,” kata Klopp dikutip dari UEFA.com.

Selain itu, Jurgen Klopp memberikan komentar terkait pandangannya terhadap pelatih Real Madrid saat ini, Carlo Ancelotti.

Jurgen Klopp menyebut sosok Carlo Ancelotti orang baik dan sangat sukses, karena bisa membuat timnya membuat sesuatu yang luar biasa.

Pelatih asal Jerman ini juga memberikan cacatan khusus kepada Karim Benzema sebagai pemain penyerang ganas di depan gawang.

Sementara, Ancelotti sepertinya tidak hanya merubah komposi pemain. Permainan menyerang juga pastinya akan diperagakan tim ini guna meraih gelar ke 14 nanti. Siapa yang paling siap dialah yang memenangi laga. (zainul)