Dituduh Edy Pura-pura Mendukung: Aksi Gubsu tak Tepat, Kader Golkar tak Usah Ambil Pusing

Pengamat Politik dan Pemerintahan Sumatera Utara, Dr Arifin Saleh Siregar
Pengamat Politik dan Pemerintahan Sumatera Utara, Dr Arifin Saleh Siregar

 

MEDAN, kaldera.id – Pengamat Politik dan Pemerintahan Sumatera Utara, Dr Arifin Saleh Siregar pernyataan Gubsu, Edy Rahmayadi soal Partai Golkar pura-pura mendukungnya, menunjukkan rasa tidak hormat. Tapi dia meminta Partai Golkar tidak usah ambil pusing perihal aksi Edy itu.

Menurut Arifin, seharusnya Edy tidak menyinggung partai politik lain, dalam hal ini Partai Golkar di acara partai lain.

Mengingat, Partai Golkar yang hadir dalam acara itu sebagai undangan. Dimana, harus dihormati layaknya undangan.

“Kurang tepat rasanya menyinggung satu partai yang hadir sebagai tamu di acara partai lain,” tegasnya kepada wartawan, Minggu (11/9/2022).

Menurutnya, apa yang disampaikan Edy yang menyatakan kader Partai Golkar yang sekarang ini pura-pura mendukung dirinya juga kurang tepat.

Kata Arifin, jika Edy merasa tidak cocok dengan beberapa kader, harusnya dia langsung saja menyebut nama.

“Karena, masyarakat luas sudah paham dan tahu, Partai Golkar adalah pengusung Edy saat maju sebagai Gubsu bersama Ijeck (Musa Rajekshah). Apalagi saat ini partai tersebut dinakhodai Ijeck yang merupakan pasangan Edy sebagai Wagubsu,” bebernya.

Maka dia berharap Edy tidak langsung membuat statement Partai Golkar tidak mendukung. Karena Partai Golkar itu pengusung Edy di Pilgubsu 2018. “Ini yang harus dipahami Edy,” katanya.

Dirinya menyarankan kepada pengurus DPP Partai Golkar maupun DPD Partai Golkar Sumut untuk tidak bersikap (cuek) atau mendiamkan persoalan ini.

Sebab, jika dibalas dengan statement ditakutkan hanya menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat. Masyarakat juga sudah paham Partai Golkar pengusung Edy dan Ijeck.

“Lebih baik bersikap diam saja. Kader partai juga pastinya sudah paham karakter Edy selama ini. Lagian kita tidak tahu situasi ke depan. Sekarang perang statement, ke depan kembali mesra. Ini politik tidak bisa diprediksi. Saya menyarankan kepada kader Partai Golkar hal ini sebagai proses pendewasaan berpolitik saja,” tambahnya.(reza/red)