Ada 48 Sekolah di Medan Berpredikat Adiwiyata, Bukti Sekolah di Medan Ramah Anak

Kadis Pendidikan Kota Medan, Laksamana Putra Harahap
Kadis Pendidikan Kota Medan, Laksamana Putra Harahap

 

MEDAN, kaldera.id – Tidak hanya menciptakan ruang kelas yang aman dan nyaman agar kegiatan belajar aman dan nyaman. Tapi, juga sarana prasana di lingkungan sekolah menjadi perhatian.

Hal ini berdasarkan instruksi Walikota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution kepada Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan, Laksamana Putra Siregar dan jajarannya.

Instruksi tersebut diberikan Bobby pasca meninjau salah satu sekolah dasar yang terletak di Jalan Brigjend Katamso beberapa waktu lalu. Dimana, toilet sekolah dan UKS terkesan tidak diperhatikan. Hanya melengkapi sarana yang ada.

Walikota tidak menginginkan toilet dalam keadaan kotor, tidak ada air. Begitu juga ruang UKS yang diisi dengan obat sudah expired dan sangat membahayakan bagi anak serta tempat tidur yang tidak nyaman.

Walikota Medan, Bobby Afif Nasution saat berbincang dengan siswa SMP dalam sebuah kesempatan
Walikota Medan, Bobby Afif Nasution saat berbincang dengan siswa SMP dalam sebuah kesempatan

Instruksi inipun disambut dengan gerak cepat jajaran dinas pendidikan. Evaluasi dan pembenahan dilakukan dengan cara memanggil kepala sekolah masing -masing untuk melakukan perbaikan.

Mengingat, sarana prasana sekolah sangat dibutuhkan siswa. Kejadian sebelumnya menjadi momentum dalam melakukan perbaikan.
Terbukti, beberapa sekolah dasar dan menengah pertama yang berada di bawah naungan Dinas Pendidikan Kota Medan menjelma menjadi sekolah ramah anak.

Tidak hanya itu, 48 sekolah dasar, SMP di Kota Medan mendapatkan predikat Adiwiyata dari Kementrian Lingkungan Hidup. Hal ini menjadi pembuktian selama ada kemauan dan kolaborasi yang dibangun apa yang diinginkan bisa didapat.

“Kami terus melaksanakan instruksi diberikan Pak Wali dalam memajukan dunia Pendidikan di Kota Medan. Selain itu, terus membangun kolaborasi agar apa yang diharapkan tercapai,” ungkap Kadis Pendidikan Kota Medan, Laksamana Putra Siregar dalam sebuah kesempatan.(red)