Site icon Kaldera.id

Dewan Minta Normalisasikan Sistem Drainase, Sungai dan Fungsikan Kanal

Banjir dikawasan medan sunggal

Banjir dikawasan medan sunggal

 

MEDAN, kaldera.id – Anggota DPRD Medan dari Fraksi PKS, Dhiyaul Hayati menilai banjir yang masih melanda Kota Medan akibat luapan sungai yang tak mampu menampung debit air dan sistem drainase yang belum memadai. Selain itu, masih banyak jalan-jalan dan gang tidak memiliki parit.

Kondisi itu semakin diperparah, drainase yang ada di kawasan jalan kewenangan provinsi diduga juga tumpat dan bermasalah. Akibatnya ketinggian air mencapai 50 cm sampai 60 cm. Genangan air masuk ke dalam rumah warga.

“Kita lihat sejumlah jalan yang menjadi kewenangan pemprovsu sampai saat ini masih juga tergenang. Itu artinya drainasenya tumpat. Seperti di Jalan Flamboyan dan Sakura Raya. Jalan di sana tergenang, bahkan masuk ke rumah warga. Sebab, itu Pemko Medan butuh berkolaborasi dengan pemerintah provinsi dan pusat,” kata Dhiyaul Hayati, Sabtu (19/11/2022).

Sejumlah warga korban banjir mengungsi ke masjid

Politisi PKS ini juga meminta agar Balai Wilayah Sungai (BWS) segera melakukan normalisasi sungai-sungai yang melintas di Kota Medan.
“BWS harus segera melakukan normalisasi sungai, karena sungai-sungai sudah dangkal sehingga meluap dan tak mampu menampung debit air,”ungkapnya lagi.

Tak hanya itu, Dhiyaul juga mengingatkan kembali keberadaan kanal pengendali banjir yang berada di kawasan Titi Kuning. Kanal itu dibangun sebagai upaya mengantisipasi banjir kiriman hulu Sungai Deli.

“Kanal yang dibangun dengan biaya mahal itu harus segera difungsikan. Jika difungsikan, air kiriman dari gunung bisa tertampung di kanal dan tidak langsung masuk ke sungai yang mengalir di seputaran Kota Medan,” tambahnya.

Legislator asal Dapil 5 ini mengharapkan permasalahan banjir di Kota Medan segera teratasi dengan adanya kolaborasi Pemko Medan bersama pemerintah provinsi dan pusat.

“Upaya pengorekan drainase takkan cukup jika normalisasi sungai tak segera dilakukan untuk mengatasi banjir. Semua pihak yang terkait harus saling kerjasama,”katanya.

Dhiyaul juga meminta agar Dinas Sosial Kota Medan segera membuka dapur umum untuk korban banjir.

“Saat ini ada puluhan warga yang mengungsi ke mesjid maupun posko karena rumah mereka kebanjiran. Kami harapkan dinas sosial segera membuka dapur umum untuk membantu korban banjir,”pintanya.

Sementara itu, dampak dari banjir, puluhan warga yang runahnya terendam terpaksa mengungsi. Seperti warga di Kuala Bekala Medan Johor. Puluhan warga mengungsi ke mesjid. Begitu juga warga di Kecamatan Medan Sunggal diungsikan ke mesjid sebagai posko sementara. (reza)

Exit mobile version