Iran Antisipasi Kemarahan Wales, Ekuador dan Belanda Berebut Amankan Posisi

Mehdi Taremi kembali menjadi andalan Iran melawan Wales nanti
Mehdi Taremi kembali menjadi andalan Iran melawan Wales nanti

 

MEDAN, kaldera.id – Iran diprediksi akan menjadi pelampiasan Wales atas hasil seri melawan Amerika Serikat di laga perdana kemarin. Kemenangan di laga kedua ini menjadi penentu bagi nasib G Bale cs di Piala Dunia 2022.

Wales dan Iran akan memainkan laga di Stadion Ahmed Bin Ali, Jumat (25/11/2022). Melihat kemampuan tim, Wales masih di atas Iran. Namun, kejutan yang dilakukan tim wakil Asia di beberapa laga, tentunya menjadi motivasi tersendiri bagi pasukan Carlos Queiroz memberi kejutan.

Iran sendiri punya alasan tersendiri di laga nanti. Kekalahan telak 2-6 atas Inggris tak ingin terulang. Mental pemain harus bangkit dan memberikan sesuatu kesan mendalam. Sehingga tak mau dianggap sebagai tim pelengkap. Mehdi Taremi dkk harus memberikan sesuatu yang lebih di laga nanti. Semangat tinggi dan mental bertanding yang kuat menjadi syarat mutlak untuk menggagalkan upaya Wales meraih kemenangan.

Sementara di laga lain, Inggris akan memainkan laga keduanya melawan Amerika Serikat di Stadion Al Bayt. Inggris akan mengincar kemenangan keduanya untuk mengamankan tiket ke babak selanjutnya. Dalam laga nanti, Pelatih G Southgate akan menginstruksikan anak asuhnya untuk bermain fokus. Terutama mengantisipasi permainan cepat yang diperagakan Tim Weah cs. Selain itu, C Pulisic yang bermain untuk klub Chelsea akan menjadi ancaman tersendiri. Sebab, pastinya di sangat paham bagaimana cara Maguire melakukan blunder.

Saling rebut mengamankan posisi juga akan dilakoni Belanda dan Ekuador di Stadion Khalifa. Sama sama menang 2-0 di laga perdananya. Kedua tim tentunya ingin menang kembali untuk mengamankan posisi ke fase selanjutnya.

Tentunya Belanda tidak bisa menganggap remeh Ekuador. Tim ini punya sejumlah pemain kemampuan bagus. E Valencia dkk diprediksi akan merepotkan Tim Oranye. Bila lengah sedikit bukan tidak mungkin van Dijk cs menelan pil pahit.

Untuk mengantisipasi kebangkitan Ekuador, Pasukan L van Gaal tidak memberikan kesempatan pemain lawan mengembangkan permainan. Pengalaman bertanding harus dikedepankan guna mengamankan tiket ke babak selanjutnya.(red)