MEDAN, kaldera.id- Firsal Ferial Mutyara dikukuhkan sebagai Ketua Kadin Sumut periode 2022-2027 oleh Ketua Kadin Indonesia Arsjad Rasjid di JW Marriot Hotel, Senin (6/3/2023), ditandai dengan pengucapan sumpah dan penyerahan bendera pataka Kadin.
Hadir juga di situ Gubsu Edy Rahmayadi, Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia Anindya Bakrie, Pimpinan Pondok Pesantren Tasawuf dan Tahfidzul Qur’an Baitul Mustaghfirin Al Amir Buya KH Amiruddin MS, Ketua DewanPenasehat Kadin Sumut Irfan Mutyara, para konsul kehormatan negara sahabat, serta seluruh pengurus yang dilantik.
Setelah dikukuhkan, Firsal Mutyara langsung diminta membeberkan rencana dan program aksinya lima tahun ke depan. “Harus saya tegaskan pertamasekali di sini adalah bahwa apa yang disampaikan Gubsu agar Kadin bisa bersinergi, kita sambut baik. Siap bersinergi serta berkoordinasi dengan pemegang kekuasaan,” katanya.
Itu sebabnya ke depan, kata dia, berbagai hal yang berhubungan dengan peningkatan perekonomian Sumut menjadi fokusnya. “Setidaknya ada lima program prioritas yang didorongnya sebagai wujud Kadin Sumut bersinergi dengan Pemprovsu.”
Pertama, katanya, mendorong nilai tambah industri berbasis pertanian. “Di program ini kita fokus bagaimana mendorong ketahanan pangan. Setidaknya ini akan menyahuti keinginan Gubsu dalam pencegahan inflasi,” kata Firsal.
Kedua, menumbuhkan potensi ekonomi kreatif Sumut dan meningkatkan daya saing UMKM. “Karena yang kita tahu UMKM adalah penyangga ekonomi secara keseluruhan,” jelasnya. Ketiga, mendorong majunya industri pariwisata dan hospitality service. Keempat, menyelaraskan kebutuhan dunia usaha dunia industri dengan sekolah dan perguruan tinggi.
Semua program, menurutnya, akan bisa berjalan jika stakeholder berkolaborasi. “Kita ini organisasi yang menghimpun semua pengusaha. Dengan begitu memang banyak harapan ditumpukan ke kita agar berperan aktif mendorong bertumbuhnya ekonomi Sumut,” jelasnya.
Sebelum paparan Firsal Mutyara, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi sudah lebih dulu menyampaikan pokok fikirannya. Dia mengaku sekarang resah memikirkan inflasi di Sumatera Utara yang terus mengalami kenaikan. Dia paparkan lewat beberapa slide terkait komoditas yang menjadi pendorong inflasi.
“Inflasi di Sumut saat ini sudah menyentuh level 5,8 persen. Secara nasional pun memang diproyeksi mengkhawatirkan. Karena seharusnya terkendali di angka 3 persen. Pagi-pagi saya bangun yang kefikiran malah inflasi,” tuturnya.
Menurutnya, kondisi ini terjadi karena Pemprovsu belum sepenuhnya berkoordinasi dengan Kadin.
“Produksi beras kita surplus tapi harganya naik. Begitu juga cabai merah. Surplus, tapi tetap naik. Saya berharap pengurus di Kadin ikut memikirkan ini,” tuturnya.
Edy Rahmayadi mengatakan bisa saja kenaikan harga dipengaruhi spekulan. “Kita harus bicarakan ini, karena ini urusan perut rakyat. Tidak usah dulu kita bicara yang lebih luas. Ini dulu sama-sama kita selesaikan,” tuturnya.
Sementara itu Ketua Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengungkapkan banyak harapan ditumpukan kepada Ketua Kadin Sumut terpilih. “Tadi Gubsu sudah bicara terkait harapannya. Karena memang harus diakui melewati 2022 saja bukanlah tahun yang mudah bagi kita, apalagi 2023 ini. Masih muncul banyak kesulitan.”
Ancaman resesi menghantui banyak negara, proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia turun dari 3,2 persen menjadi 2,9 persen. “Kebijakan moneter sejumlah negara makin ketat. Sehingga Kadin sebagai rumah besar dunia usaha harus terus mengoptimalkan kinerja membantu Indonesia agar terus tumbuh.”
“Kita memproyeksikan untuk terus berpartisipasi dalam memulihkan kesehatan industri nasional, mendorong penguatan pertumbuhan ekonomi daerah, terus mengembangkan kewirausahaan dan peningkatan kompetensi. Disamping itu kita tetap fokus penguatan organisasi internal dan regulasi,” kata Arsjad.
Ketahanan ekonomi nasional ke depan pun, menurutnya, akan ditopang UMKM.
Data yang dipaparkan Arsjad melalui slide menunjukkan UMKM menjadi mesin pertumbuhan karena berkontribusi 60 persen terhadap PDB. “Mereka menyerap 97 persen lapangan kerja dengan 64 juta unit usaha. Nah dengan kekuatan ini kita harus memperkuat diri menghadapi resesi,” jelasnya.
Arsjad Risjad pun menambahkan Kadin Indonesia membuat 3 prioritas utama Kadin sepanjang 2023, yaitu roadmap Indonesia emas 2045, fokus pada ASEAN business advisory council serta Kadin Impact award. “Semua ini kita harapkan wujud di 2023,” tegasnya.