Para pemain Porto terlihat sedih saat meninggalkan Stadion Dragao usai melakoni laga leg kedua Liga Champions dengan Inter Milan, Rabu (15/3/2023). Kedua tim bermain imbang 0-0. Porto tersingkir dari kompetisi ini akibat kalah agregat. Foto:Reuters
Para pemain Porto terlihat sedih saat meninggalkan Stadion Dragao usai melakoni laga leg kedua Liga Champions dengan Inter Milan, Rabu (15/3/2023). Kedua tim bermain imbang 0-0. Porto tersingkir dari kompetisi ini akibat kalah agregat. Foto:Reuters

 

MEDAN, kaldera.id – Inter dan Manchester City berhasil menembus babak 8 besar Liga Champions 2022/2023 setelah di leg kedua bermain maksimal atas lawan mereka masing -masing, Rabu (15/3/2023).

Inter yang bertandang ke Stadion Dragao, markasnya Porto berhasil menahan imbang tuan rumah 0-0. Pasukan S Inzaghi lolos ke fase berikutnya setelah unggul secara agregat. Dimana, di leg pertama, Inter Milan menang 1-0. Kegagalan tersebut bertambah karena bek andalan mereka, Pepe menerima kartu merah jelang usai laga.

Porto sendiri tidak bermain terlalu jelek dalam laga tersebut. Mengandalkan M Taremi sebagai penyerang tunggal, pasukan tuan rumah membombardir pertahanan lawan sejak menit awal. Tekanan yang bertubi tubi membuat barisan pertahanan Inter yang dikomandoi F Acerbi kewalahan. Pemain bertahan tim tamu pun harus jatuh bangun menghalau setiap serangan yang datang.

Selain kurang beruntungnya tim tuan rumah, hasil seri ini didapat tidak terlepas bermain gemilangnya kiper Inter, Onana dalam menjaga gawangnya dari kebobolan. Kiper berpaspor Kamerun ini tercatat beberapa kali melakukan penyelamatan gemilang.

Sementara itu di laga lainnya, Manchester City berpesta gol di hadapan publiknya sendiri setelah membantai RB Leipzig 7 gol tanpa balas di leg kedua. Dengan hasil ini Manchester melangkah ke babak selanjutnya dengan unggul secara agregat 8-1. Dimana leg pertama yang dimainkan di kandang Leipzig, pasukan Pep Guardiola bermain imbang 1-1.

Haaland menjadi bintang dalam laga ini. Pemain berpaspor Norwegia ini memborong lima gol kemenangan tuan rumah. Haaland membuka pesta gol timnya lewat titik pinalti dimenit 22. Selang dua menit kemudian,Halland kembali mencatatkan namanya di papan skor memanfaatkan bola rebound tembakan De Bruyne. Sedangkan gol ketiganya jelang turun minum, tepatnya dimenit 45+2. Dua golnya lagi diciptakan dimenit 53 dan 57.
Sedangkan dua gol lagi diciptakan lewat sepakan I Gundogan dan K De Bruyne dimenit 49 dan 90+2.

Dalam laga ini, RB Leipzig tidak mampu mengimbangi permainan tuan rumah. Terlalu banyak tertekan, membuat T Werner cs kesulitan mengembangkan permainan. Terbukti berdasarkan statistik laga, pasukan M Rose hanya satu kali melepaskan tembakan ke arah gawang. Sedangkan tiga kali meleset. Hal ini membuktikan, strategi serangan yang dirancang tidak berjalan dengan baik.

Begitu juga dengan pertahanan tim terkesan terlalu lemah. Para pemain bertahan kerap ragu dalam menutup pergerakan lawan. Bahkan, terlalu sering memberikan ruang tembak bagi pemain tuan rumah. (zainul)