MEDAN, kaldera.id – Studi baru menyebutkan paparan kebisingan lalu lintas jalan dapat meningkatkan risiko hipertensi.
Risiko tekanan darah tinggi tampak meningkat seiring dengan peningkatan level kebisingan. Hubungan keduanya ini benar ditemukan, bahkan ketika peneliti menyesuaikan paparan partikel halus dan nitrogen dioksida.
Para peneliti di American College of Cardiology, AS, menemukan hal ini melalui studi prospektif, yang dilakukan menggunakan data UK Biobank dari lebih dari 240 ribu orang yang berusia 40 hingga 69 tahun, tanpa hipertensi pada awal studi.
Selama periode rata-rata 8,1 tahun, para ilmuwan menindaklanjuti para peserta untuk mendapatkan data tentang berapa banyak orang yang mengembangkan hipertensi.
Mereka memperkirakan kebisingan lalu lintas jalan berdasarkan alamat tempat tinggal dan Common Noise Assessment Method, alat pemodelan Eropa.
Para ilmuwan juga menemukan bahwa orang yang memiliki paparan tinggi terhadap kebisingan lalu lintas dan polusi udara memiliki risiko hipertensi tertinggi.
Hal ini menunjukkan bahwa polusi udara juga berperan dalam perjalanan penyakit seseorang.
“Kami sedikit terkejut bahwa hubungan antara kebisingan lalu lintas jalan dan hipertensi sangat kuat, bahkan setelah disesuaikan dengan polusi udara,” ujar Jing Huang, penulis utama studi tersebut , seperti dilansir laman Indian Express, Senin (26/3/2023).
Huangmenyebut sangat penting untuk mengeksplorasi efek independen dari kebisingan lalu lintas jalan daripada lingkungan secara keseluruhan. Para penulis menyarankan pembuatan kebijakan yang dapat mengurangi dampak buruk dari kebisingan lalu lintas jalan.
Caranya antara lain dengan menetapkan pedoman dan penegakan batasan kebisingan yang lebih ketat, memperbaiki kondisi jalan dan desain perkotaan, serta menginvestasikan teknologi canggih pada kendaraan yang lebih senyap. Studi untuk memahami cara patofisiologis yang menyebabkan hipertensi berkembang dari kebisingan jalan sedang dilakukan. (rep)