Pemain Inter Milan, Mikhtaryan melepaskan tembakan kaki kanan ke arah gawang AC Milan di laga leg pertama Semifinal Liga Champions di Stadion San Siro, Kamis (11/5/2023). Inter menang 2-0 dalam laga tersebut. Foto; Reuters
Pemain Inter Milan, Mikhtaryan melepaskan tembakan kaki kanan ke arah gawang AC Milan di laga leg pertama Semifinal Liga Champions di Stadion San Siro, Kamis (11/5/2023). Inter menang 2-0 dalam laga tersebut. Foto; Reuters

 

MEDAN, kaldera.id – Inter Milan membuka peluang kans untuk tampil di Final Liga Champions musim 2022/2023 pasca menang dalam Derby Milan di ajang semifinal Liga Champions leg pertama, di Stadion San Siro, Kamis (11/5/2023). Pasukan S Inzgahi menang 2-0.

Bertanding dengan status tim tamu, L Martinez cs tampil lebih agresif dan percaya diri tinggi. Mereka lebih berani berinisiatif memulai serangan lebih dulu. Terbukti ketika laga baru berjalan 11 menit, Inter sudah unggul 2-0 dari Milan.

E Dzeko membuka kemenangan timnya ketika pertandingan memasuki menit 8. Tembakan satu sentuhannya memanfaatkan umpan tendangan sudut Calhanoglu langsung menghujam gawang Milan yang dikawal Maigan. Tembakan kaki kiri yang meluncur dengan deras tanpa bisa dihalau.

Selang tiga menit kemudian giliran Mkhitaryan yang menjebol gawang Maignan dengan tembakan kaki kanan kerasnya ketika menerima umpan F Dimarco. Mkhitaryan memanfaatkan lengahnya barisan pertahanan lawan untuk melakukan solo run sejenak sebelum melepaskan tembakan keras.

Unggul dua gol tidak menyurutkan Inter untuk mengurangi tekanan demi tekanan. Bahkan, di beberapa menit kemudian, Calhanoglu nyaris memperbesar keunggulan timnya ketika tembakannya membentir mistar.

Situasi ini berbanding terbalik dengan Milan. Daya gempur pasukan S Pioli bisa dikatakan lemah. Skema penyerangan gampang terbaca sehingga mudah dipatahkan lawan. Bahkan, nyaris tidak ada peluang emas didapat S Tonali cs sepanjang laga. Tak ayal gol balasan pun sulit didapat. Hal ini kemungkinan Inter berhasil melakukan provokasi dengan melakukan pelanggaran kecil untuk membuat konsentrasi pemain Milan rusak. Gol cepat tejadi membuat skema permainan menjadi rusak. Mental pemain juga sedikit menurun.(reza)